Bandara Helikopter Senilai Rp 260 Miliar Dibangun di Soekarno-Hatta

Laily Rachev | Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi meninjau langsung pembangunan proyek Kereta Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (4/11)
Penulis: Pingit Aria
8/6/2017, 13.14 WIB

PT Whitesky Aviation‎ akan membangun bandar udara khusus helikopter (heliport) di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek ini telah dilakukan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Rabu (8/6) kemarin.

‎Pembangunan heliport ini tepatnya di kawasan Neglasari yang berada di pinggir Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno Hatta. Heliport ini akan dibangun di atas lahan seluas 2,8 hektare.

Keberadaan heliport ini diharapkan akan menjadi alternatif bagi warga Jakarta dan sekitarnya untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta dengan menggunakan helikopter.

(Baca juga: Kemenhub Inspeksi 1.590 Kereta dan 532 Pesawat Jelang Musim Mudik)

“Selain itu, ini bisa meningkatkan level of service yang diberikan oleh Bandara Soekarno-Hatta, sehingga akan meningkatkan daya saingnya dengan bandara di dunia," kata Budi Karya melalui siaran persnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Whitesky Aviation Denon Prawiraatmadja‎ menambahkan, pembangunan heliport  ini ditargetkan rampung pada 2018. Investasi untuk membangun bandara khusus helikopter ini sebesar Rp 260 miliar.

"Di‎ heliport ini nanti-nya akan menampung 20 helikopter, dan akan dilengkapi dengan terminal, eksekutif lounge dan transportasi dari Terminal Bandara ke sini," ucap Denon.

(Baca juga: Krisis Qatar, Beberapa Rute Qatar Airways dari Indonesia Dialihkan)

Heliport ini akan menjadi terminal utama dari helicity-port yang melayani penumpang airline di Soekarno Hatta, baik yang akan menuju bandara maupun yang keluar dari bandara ke Jakarta dan kota-kota sekitarnya di Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi hingga Bandung. Helicity-Port ini juga akan melayani medical evacuation atau layanan medis.

Saat ini, Whitesky yang merupakan perusahaan penyedia taksi udara tengah menyelesaikan persoalan administrasi dengan pihak PT Angkasa Pura II‎ (Persero) sebagai pemilik lahan.