Garuda Incar Tiga Slot Penerbangan Jakarta – Tokyo – Los Angeles

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Pingit Aria
17/1/2017, 11.10 WIB

"Cukup baik kansnya apabila mereka bilang mempertimbangkan, biasanya kalau tidak sepakat mereka diam saja," kata Budi di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (16/1) kemarin.

Menurut Budi, slot transit di Tokyo penting sebab potensi tambahan penumpang di Ibukota Jepang itu dinilai cukup tinggi. "Apalagi Garuda Indonesia diapresiasi juga oleh masyarakat Jepang," katanya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta langsung kepada Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe agar memperbolehkan maskapai nasional Garuda Indonesia transit di Tokyo sebelum melanjutkan penerbangan menuju Los Angeles (Amerika Serikat).

(Baca juga:  April, Seluruh Penerbangan Garuda Pindah ke Terminal 3 Soekarno-Hatta)

Hal ini diberitahukan Jokowi usai pertemuan bilateral di Istana Bogor, ahad lalu. "Indonesia meminta Jepang mempertimbangkan rencana konektivitas ini," kata Jokowi saat itu.

Sementara itu, Direktur Arista Indonesian Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati menilai rencana Garuda membuka rute baru ke Los Angeles cukup berat. "Di sana sudah ada Japan Airlines, Cathay Airlines, termasuk maskapai-maskapai dari Amerika Serikat itu sendiri," ujarnya.

Apalagi, lanjut Arista, Garuda juga seringkali mematok harga tiket yang lebih tinggi ketimbang kompetitor lainnya. Menurutnya, harga tiket yang terlampau tinggi menunjukkan adanya inefisiensi dalam operasional Garuda Indonesia. Dia menilai Garuda Indonesia harus segera melakukan evaluasi agar tarif yang dipatok nantinya dapat kompetitif.

(Baca juga: Indonesia Kedatangan 10,41 juta Turis Asing, Terbanyak dari Cina)

Rencana pembukaan rute baru Garuda Indonesia ini menyusul hasil positif audit standar keamanan dan keselamatan penerbangan dari Federal Aviation Administration (FAA) pada Agustus 2016 lalu. FAA menaikkan status Indonesia menjadi kategori 1 sehingga dapat melakukan penerbangan ke negeri Paman Sam.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution