Mastercard Global Destination Cities Index: Origins mengungkapkan, 4 negara Asia berhasil masuk daftar 10 besar negara penyumbang belanja wisata terbesar. Total pengeluaran turis dari 10 besar negara itu mencapai 48,4% dari nilai industri pariwisata global yang mencapai US$ 8,8 triliun pada tahun 2018.
Kesepuluh negara adalah Amerika Serikat, Tiongkok, Jerman, Britania Raya, Perancis, Korea Selatan, Jepang, Kanada, Rusia, dan Taiwan. Hampir separuh (49,1%) turis yang berkunjung ke 200 kota wisata terpopuler dunia berasal dari sana.
Mastercard mencatat, turis dari Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan punya kontribusi sebesar 18,5% terhadap belanja wisata global. Angka itu meningkat 11% dari 10 tahun lalu.
Tak hanya itu, kontribusi belanja wisata dari seluruh negara Asia Pasifik meningkat hampir dua kali lipat. "Ini kesempatan besar bagi pemerintah lokal dan pelaku bisnis untuk membuat perencanaan yang lebih baik, serta mempromosikan perjalanan, pariwisata, dan penawaran retail,” kata Senior Vice President, Data & Services, Mastercard Asia Pacific, Rupert Naylor dalam keterangan resmi, Jumat (26/7).
(Baca: Program Hari Belanja Diskon Ditimbang Masuk Kalender Wisata Kemenpar)
Naylor menjelaskan, pengeluaran negara Asia Pasifik di sektor wisata punya potensi yang sangat besar. Apalagi, data wisatawan dari tiga negara yang punya jumlah penduduk terbanyak - Tiongkok, India, dan Indonesia – masih terbilang rendah.
Hanya 2 dari 100 penduduk dari negara tersebut yang berkunjung ke 200 destinasi wisata internasional pada 2018. Sebagai gambaran, Australia punya tingkat perjalanan internasional yang lebih tinggi, yakni 43 orang per 100 penduduk.
Naylor menambahkan, negara Asia Pasifik punya potensi pengeluaran yang lebih besar karena mencakup 40% dari 20 negara paling atas dalam indeks. Australia berada di peringkat 11, India di peringkat 12, Indonesia di peringkat 19, serta Malaysia pada peringkat 20.
Indeks Mastercard mengungkapkan, Indonesia berada pada peringkat ketujuh dalam peningkatan belanja wisata dalam satu dekade terakhir, dengan pertumbuhan 9,6%. "Menunjukkan daya beli masyarakat yang meningkat," ujar Naylor.
(Baca: Pendataan Masih Jadi Kendala Pertumbuhan Ekonomi Kreatif di Daerah)
Menurutnya, wisatawan dari Asia sebagian besar masih memilih untuk mengunjungi destinasi yang berada dalam kawasan Asia sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan regional. Destinasi teratas mencakup semua kunjungan satu malam para penduduk negara asal ke setiap kota yang disurvei Mastercard.