Kemenpar Ajukan Ubud Sebagai Destinasi Wisata Kuliner PBB

Kementerian Pariwisata
Kuliner Indonesia disajikan di Forum Dunia “Gastronomy Tourism 2019” di Spanyol, 2-3 Mei 2019.
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
10/5/2019, 12.37 WIB

Kementerian Pariwisata mengajukan Ubud, Gianyar sebagai destinasi gastronomi standar United Nation World Tourism Organization (UNWTO). Saat ini, PBB tengah menunggu laporan dari Tim Lokal Ubud Gianyar untuk menilai kualitas kuliner di salah satu wilayah di Bali itu.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, gastronomi sebagai salah satu strategi promosi pariwisata Indonesia dalam peta dunia. “Saya percaya apa yang kita lakukan sekarang menjadi model bagi destinasi kuliner lain, juga akan naik berstandar global,” kata Arief dalam keterangan resmi, Jumat (10/5).

Keikutsertaan Indonesia dalam UNWTO menjadi strategi untuk masuk ke dalam lingkaran gastronomi global. Apalagi, Kementerian Pariwisata juga turut hadir dalam UNWTO World Forum on Gastronomy Tourism kelima.

UNWTO World Forum on Gastronomy Tourism 2019 berlangsung di San Sebastian, Spanyol pada 2 dan 3 Mei lalu. Selain Indonesia, ada 156 negara lain anggota yang hadir ikut serta dalam acara kuliner yang berstandar internasional itu.

(Baca: Pemerintah Target Wisata Gastronomi Indonesia Masuk Tiga Besar Dunia)

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata Vita Datau menyatakan, ini merupakan kali ketiga Kementerian Pariwisata berpartisipasi dalam UNWTO World Forum on Gastronomi Tourism. Selain untuk promosi, ia berharap keikutsertaan deleggasi Indonesia di sana dapat menjaring peluang kerja sama bisnis.

Vita menjelaskan, topik penting yang jadi pembicaraan adalah pengembangan sumber daya manusia di sektor gastronomi, terutama tenaga kerja lokal. "Seperti digital dan inovasi yang menjadi sorotan, juga pembangunan berkelanjutan yang melibatkan komunitas lokal untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat setempat,” ujarnya.

Sebelumnya, Kabupaten Gianyar mendapatkan sertifikat sebagai Kota Kerajinan Dunia atau World Craft City dari World Craft Council (WCC). Gianyar menjadi kota ke-28 di dunia yang memperoleh sertifikat serupa dari WCC.

(Baca: Pengusaha: Kuliner Lokal Perlu Dukungan untuk Jaga Ketahanan Pangan)

Gianyar sangat kaya dengan beragam produk kerajinan dari mulai kerajinan kayu, batu, gelas tiup, tenun, hingga perhiasan. Sentra kerajinan tersebar di sepanjang jalan Batu Bulan, Celuk, hingga ke Ubud.

WCC juga memberikan sertifikat untuk Yogyakarta yaitu sebagai Kota Batik. Sertifikat Wolrd Craft City untuk Gianyar diperoleh setelah timnya mengajukan proposal kepada WCC. Ide awal pengajuan proposal berasal dari Indonesia.

Reporter: Michael Reily