Kemenpar Susun Panduan Mitigasi Bencana di Kawasan Wisata

ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Pekerja menyelesaikan revitalisasi jalur pedestrian di depan Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Kamis (16/3). Revitalisasi jalur pedestrian kawasan Malioboro hingga Titik Nol Km Yogyakarta tahap dua yang menelan anggaran Rp17 miliar itu menjadi upaya untuk meningkatkan kenyamanan bagi pejalan kaki serta guna pengembangan pariwisata.
Penulis: Michael Reily
Editor: Sorta Tobing
7/5/2019, 19.46 WIB

Peserta yang mengikuti bimbingan teknis itu terdiri dari perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). “Pemerintah daerah telah memiliki kesadaran pentingnya pengembangan destinasi pariwisata yang berbasis mitigasi bencana,” ujar Abdu.

Ia menjelaskan Indonesia ingin menjadi negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, serta mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat. “Pemerintah ingin membangun destinasi pariwisata yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, berwawasan lingkungan, serta meningkatkan pendapatan nasional, daerah, dan masyarakat,” kata Abdu

Tujuan Perancangan Destinasi Pariwisata di Kawasan Rawan Bencana adalah mengembangkan pariwisata yang berbasis mitigasi bencana. Selain itu, tujuannya juga mewujudkan sinergi arah kebijakan pengembangan kepariwisataan di kawasan atau destinasi rawan bencana.

Dalam rancangan itu, Kementerian Pariwisata mengajak Badan Nasional Penanggulangan Bencana; Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana; Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika; serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

(Baca: Mandalika Jadi Tuan Rumah MotoGP, Kemenpar Targetkan 100 Ribu Turis)

Halaman:
Reporter: Michael Reily