Event: Webinar | #GarnierGreenBeauty

Garnier Green Beauty Ajak Masyarakat Mengolah Sampah Plastik

123rf.com/Jozef Polc
Penulis: Melati Kristina Andriarsi - Tim Riset dan Publikasi
16/11/2020, 13.27 WIB

Dalam acara yang sama, Co-Founder dan Business Head of eRecycle, Dicky Wiratama mengungkapkan tak hanya dapat menjemput sampah yang akan didaur ulang, aplikasi eRecycle juga membantu penggunanya untuk mengetahui jenis sampah yang dapat didaur ulang.

“Selain daur ulang online melalui aplikasi, kami juga menyediakan pengambilan sampah di 19 gerai Hero dan Giant Jabodetabek. Kami menerima sampah kertas, botol kaca, dan plastik yang kemudian akan dikirim ke pabrik daur ulang,” jelas Dicky.

Dari pengumpulan tersebut, beragam jenis sampah anorganik termasuk sampah plastik diolah menjadi pallet, eco-bricks, furnitur rumah tangga, hingga kemasan baru ramah lingkungan. Garnier juga bermitra dengan Bank Sampah Induk Rumah Harum Depok serta pabrik daur ulang lainnya dalam mengolah sampah yang terkumpul.

Kemudahan dan inovasi yang diberikan Garnier merupakan salah satu upaya Garnier guna meningkatkan peran masyarakat dalam mengolah sampah plastik di tingkat rumah tangga. Kedepannya, Garnier menargetkan 25 ribu masyarakat untuk bergabung dalam gerakan mengumpulkan dan mendaur ulang 100 ton sampah plastik per tahunnya.

Selain menggiatkan program daur ulang, Garnier juga berkomitmen untuk menghemat 402 ton plastik baru di tahun 2022 serta memanfaatkan kemasan daur ulang untuk menghentikan penggunaan plastik baru di tahun 2025 mendatang.

Aktor sekaligus Brand Ambassador Garnier Indonesia, Joe Taslim, setuju dengan inisiatif Garnier dalam mengajak masyarakat turut serta mengolah limbah plastik. Ia berpendapat bahwa tanggung jawab menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah melainkan masyarakat. “Ini jadi tanggung jawab kita semua, tidak hanya KLHK tapi kita semua masyarakat Indonesia yang terlibat dalam penggunaan plastik,” jelas Joe, Rabu (30/9)

Halaman: