Raksasa retail furnitur asal Swedia, IKEA akan berhenti mencetak buku katalog produk pada 2021 yang sejak 70 tahun terakhir menjadi ciri khas pemasaran perusahaan tersebut. Business Insider menyebut katalog IKEA merupakan media publikasi yang paling banyak didistribusikan di seluruh dunia.
IKEA menyetop katalog cetak karena penggunanya makin sedikit lantaran perilaku konsumsi media masyarakat yang mulai berubah. Perusahaan mengambil keputusan ini setelah mengumpulkan masukan dari basis pelanggan hingga akhirnya memutuskan fokus pada sistem online.
IKEA melihat perubahan signifikan dalam perilaku konsumen akibat ledakan digital. Pada 2019, penjualan retail online perusahaan tumbuh 45% di seluruh dunia.
"Selama 70 tahun katalog ini telah menjadi salah satu produk kami yang paling unik dan ikonik, yang telah menginspirasi miliaran orang di seluruh dunia," kata Direktur Pelaksana waralaba global Inter IKEA Systems, Konrad Grüss, Selasa (8/12).
Transformasi digital serta perubahan konsumsi media meyebabkan orang lebih sedikit orang yang menggunakan katalog produk. Namun demikian, perusahaan akan merilis buku inspirasi perabotan rumah sebagai penghormatan pada musim gugur 2021.
IKEA menggambarkan keputusan tersebut "emosional tapi rasional". Meski mengejutkan, IKEA tidak secara eksplisit mengutip kredensial lingkungannya sebagai alasan keputusan tersebut.
Perusahaan semakin fokus pada strategi keberlanjutan serta berupaya mencapai tujuannya menjadi karbon positif pada 2030. Pada bulan November mulai membeli dan menjual kembali furnitur bekas pelanggan Inggris untuk melawan konsumsi massal pada Black Friday.
Ini adalah kedua kalinya katalog IKEA menjadi berita utama musim gugur tahun ini. Pada Oktober lalu, IKEA menerbitkan kembali beberapa edisi katalog 2021 karena menyertakan gambar yang diakui dapat memperkuat stereotip rasis.
Desain 9 Bulan
Setiap katalog produk IKEA membutuhkan waktu sembilan bulan untuk proses desainnya. Demikian pula untuk proses pengambilan gambar di studio Älmhult, Swedia, yang juga merupakan salah satu studio foto terbesar di Eropa.
Katalog IKEA setebal 68 halaman pertama dirilis pada 1951 oleh sang pendiri, Ingvar Kamprad, delapan tahun setelah perusahaan berdiri.
Katalog tersebut dicetak sebanyak 285.000 eksemplar didistribusikan ke seluruh Swedia Selatan.
Pada 2016, cetakan katalog IKEA mencatat angka tertinggi. Sekitar 200 juta eksemplar didistribusikan dalam 69 versi berbeda, 32 bahasa, dan lebih dari 50 pasar. Sejak 2000, IKEA juga telah meluncurkan versi digital lengkap dari katalog tersebut.
Di Indonesia, IKEA mulai memperkenalkan katalog digitalnya sejak pertengahan September 2020.
Dengan bentuk digital, harapannya masyarakat lebih banyak dapat mengakses katalog IKEA kapanpun dan dimanapun untuk mendapatkan inspirasi produk dekorasi rumah. Produk IKEA pun ditawarkan dalam katalog tersebut dalam berbagai harga.
IKEA telah menurunkan harga 111 artikel (produk), yang dikurasi secara khusus berdasarkan kebutuhan dan favorit pelanggan. Perusahaan juga menyediakan fitur hot spotting memudahkan pelanggan yang ingin mengambil informasi dari katalog dan langsung melakukan pembelian lewat ikea.co.id.
Selain itu, untuk memperluas jangkauan pelanggan di berbagai kota, IKEA belum lama ini juga kembali membuka pick-up point di Jakarta Garden City. Fasilitas ini memungkinkan pengguna mendapat produk IKEA di lokasi terdekat setelah berbelanja online di IKEA.co.id atau melalui IKEA App.
“Terjadi peningkatan permintaan produk dalam beberapa waktu terakhir. Salah satu cara untuk memenuhi permintaan tersebut adalah dengan meningkatkan keberadaan kami melalui pick-up point,” kata Public Relations IKEA Indonesia, Ririn Basuki.
Selain di Jakarta Garden City, pick-up point IKEA juga tersedia di kota-kota besar Indonesia seperti di Bekasi, Bandung dan Surabaya. Hingga kini, IKEA baru mengoperasikan dua gerai yakni di kawasan Alam Sutera, Tangerang yang buka pada 2014 dan IKEA Sentul City, Bogor yang buka pada 28 November 2019.
Adapun toko IKEA ketiga berada di Bandung ditargetkan buka buka pada kuartal II 2021. Dalam mengoperasikan bisnisnya di Indonesia, IKEA berada di bawah manajemen PT Hero Supermarket Indonesia Tbk. Jumlah gerai retail yang dioperasikan Hero Grup bisa dilihat dalam databoks berikut: