Hyundai Rambah Produksi Pakaian dari Limbah Otomotif

Hyundai Motor Group
Bekerja sama dengan merek fesyen Zero + 'Maria Cornejo', Hyundai Motor Company memperkenalkan koleksi pakaian upcycling di New York.
Penulis: Ekarina
15/10/2020, 13.00 WIB

Sejumlah merek fesyen seperti Adidas, Burberry, Guess , H&M, Levi's, Puma dan lainnya berpartispasi dalam Piagam ini.

Terlebih menurut PBB, 20% air limbah secara global merupakan hasil pembuangan industri fesyen. Bahkan, industri mode melepaskan setengah juta ton serat mikro sintetis ke laut setiap tahunnya.

Industri fashion ramah lingkungan dimulai dari proses produksi. Tidak sekedar menggunakan bahan atau proses yang ramah lingkungan, pabrik tekstil dan pakaian juga harus bebas dari penggunaan pekerja anak.

Dengan maraknya tren ramah lingkungan di industri fesyen, keikutsertaan perusahaan otomotif memberi angin segar. Karena, di tengah upaya industri otomotif memproduksi kendaraan ramah lingkungan minim gas buang, limbah yang dihasilkan saat membuang mobil tua pun menjadi perhatian.

Kedua poin ini menjadi kesamaan antara kedua industri dan membuka peluang kolaborasi dalam menjadikan limbah menjadi produk bernilai tambah. 

Hyundai dan Hyundai TRANSYS sebelumnya berkolaborasi dengan merek fesyen Zero + Maria Cornejo memproduksi pakaian ramah lingkungan yang terbuat dengan jok kulit mobil bekas.

Mereka menggunakan kulit sisa yang digunakan dalam penelitian jok mobil dan proses pembuatan Hyundai TRANSYS. Pada tahun lalu, koleksi kecil bernama 'Re: Style' diperkenalkan di New York, AS, dengan 15 produk daur ulang.

Barang-barang yang ditampilkan hari ini akan dijual melalui toko dan beranda 'Zero + Maria Cornejo' dalam edisi terbatas, dan keuntungannya akan disumbangkan ke organisasi lingkungan.

Halaman: