Bukalapak hingga Tokopedia Respons Marak Penjualan Masker Bekas

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi, calon pembeli mamadati sentra alat dan produk kesehatan Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (3/3/2020).
5/3/2020, 15.57 WIB

Sedangkan Senior Account Manager Consumer Goods Blibli Priscilia Cynthia  menyarankan konsumen membeli masker dari official merchant di platform. Selain itu, perusahaan menyediakan laman khusus produk yang paling banyak dicari seperti tisu basah, hand sanitizer, sabun cuci tangan, masker, hingga vitamin.

Salah satu konsumen yang ditipu pedagang yakni Anelies Praramadhani. Ia membagikan pengalaman membeli masker seharga Rp 330 ribu di apotek di Yogyakarta, melalui akun Twitter-nya @Anelies_Syarief,,

Satu pak masker yang dibelinya itu ternyata bekas pakai, dan dikemas ulang. “Niat beli masker Rp 330 ribu, ternyata kena tipu. Dapat distribusi masker bekas. Ini bahkan tidak jelas produksinya di mana, cuma tertulis Jakarta,” katanya, Selasa (3/3) lalu.

(Baca: Virus Corona Muncul di RI, Pemerintah Ancam Pidanakan Penimbun Masker )

Warganet lainnya dengan akun @Anoekoe_ mengunggah video yang menggambarkan beberapa karung berisi masker bekas. “Hati-hati beli masker, ada yang bekas,” kata dia, sembari menjelaskan bahwa video itu berasal dari grup WhatsApp.

Berdasarkan Google Trends, pencarian masker mulai meningkat pada pertengahan Januari lalu. Bahkan, pencariannya mencapai puncak pada periode 2-8 Februari. Angkanya terus menurun pada akhir Februari.

Namun, pencarian dengan kata kunci masker meningkat lagi awal Maret. Utamanya, setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua warga Depok positif virus corona.

(Baca: Konsumen Ditipu Puluhan Juta, Bukalapak Blokir Akun Penjual Masker)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur