Perusahaan e-commerce, Bukalapak telah menggaet tiga juta mitra yang terdiri dari warung dan agen individual. Salah satu unicorn Tanah Air ini memang berfokus pada segmen warung dalam lima tahun ke depan.
"Kami punya teknologi. Kenapa tidak itu digunakan untuk memberi dampak pada usaha-usaha mikro," ujar CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin di Jakarta, Jumat (10/1). Namun, ia enggan menyebutkan target Mitra Bukalapak tahun ini.
Rachmat mengklaim, pendapatan mitra yang bergabung dengan Bukalapak bisa meningkat hingga 10 kali lipat. (Baca: Bukalapak Targetkan Bisnisnya Bisa Bertahan Hingga 100 tahun)
Bagi Bukalapak, warung menjadi sarana untuk meningkatkan jumlah konsumen. Saat ini, perusahaan telah menggaet 70 juta pengguna. Berdasarkan riset CLSA, skema Online to Offline (O2O) seperti Mitra Bukalapak ini berkontribusi 10% terhadap total pengguna baru.
Di satu sisi, biaya akuisisi konsumen alias customer acquisition costs (CACs) dengan skema itu hanya US$ 2 per pelanggan atau 10-20% dari pengeluaran CACs yang biasa digunakan. Itu artinya, perusahaan bisa meningkatkan jumlah pengguna dengan biaya yang lebih murah.
Belum lagi, berdasarkan data CLSA, warung berkontribusi 65-70% terhadap transaksi retail nasional. Model business to business (BtoB) seperti Mitra Bukalapak, menurut CLSA, berpeluang mendorong laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) perusahaan ke arah positif.
(Baca: Bukalapak Sebut Nilai Transaksi Tumbuh 2 Kali Lipat, Ini Penyebabnya)
Co-Founder sekaligus Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid sempat menyampaikan, perusahaannya bakal berfokus pada segmen warung hingga 2023. Inovasi beragam fitur dihadirkan untuk memberikan kemudahan bagi para Mitra Bukalapak.
Mitra bisa berinvestasi melalui fitur BukaEmas yang ada di aplikasi. Bukalapak juga berkolaborasi dengan Google Bisnisku agar pengguna smartphone bisa dengan mudah menemukan warung Mitra Bukalapak di Google Maps.
Dalam metode pembayarannya, Mitra Bukalapak bisa bertransaksi menggunakan standardisasi kode Quick Response (QRIS). Saat ini, baru 1.000 mitra yang mengadopsi QRIS.
Sedangkan mitra penjual yang berjualan di platform Bukalapak mencapai 5 juta. (Baca: Bukalapak Fokus Garap Warung dalam Lima Tahun ke Depan)