Tokopedia membantah kabar yang menyebutkan perusahaan tengah dalam pembicaraan untuk mengumpulkan pendanaan US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun. Pendanaan ini disebutkan akan menjadi yang terakhir sebelum perusahaan e-commerce tersebut melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).
Vice President of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak mengatakan bahwa dia tidak bisa mengkonfirmasi kabar terkait penggalangan dana tersebut. "Banyak rumor di pasar," ujar Nuraini kepada Katadata.co.id saat ditemui di Jakarta, Rabu (27/11).
Menurut sumber Bloomberg, investor Tokopedia saat ini yang merupakan perusahaan internet asal Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan untuk terlibat dalam pendanaan ini yang targetnya sekitar US$ 1 miliar hingga US$ 1,5 miliar (Rp 14 triliun sampai Rp 21 triliun).
(Baca: Bersiap IPO, Tokopedia Cari Pendanaan Rp 21 Triliun)
Sumber tersebut mengatakan bahwa putaran penggalangan dana akan dilakukan pada kuartal I 2020. Namun, mereka menyatakan bahwa pembicaraan ini masih berlangsung, sehingga nilai investasinya dapat berubah.
Meski tidak mengkonfirmasi terkait pendanaan, Nuraini mengatakan bahwa Tokopedia memang tengah bersiap untuk pra-IPO. "Targetnya tahun depan kami akan break even point dan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) positif. Setelah itu kami akan perbaiki internal, good governance," ujarnya.
Selain itu dia juga memastikan bahwa Tokopedia akan melantai di dua tempat. Satu di Indonesia, dan satu lagi belum ditentukan. "William (Tanuwijaya) selalu mengatakan (IPO) beberapa tahun ke depan. Tapi, yang jelas kami targetkan EBITDA tahun depan," ujarnya.
(Baca: Susul Gojek & Grab, Tokopedia Gaet GoApotik Sediakan Layanan Kesehatan)
Sebelumnya CEO dan pendiri Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan bahwa dia berharap bisa menarik investor baru sebelum go public. Namun dia tidak mengungkapkan kapan pastinya Tokopedia akan IPO karena ada faktor ketidakpastian ekonomi global serta belum ada keperluan untuk mendapatkan pendanaan segera.
"Rencana ada dual listing yang satu di Indonesia dan satu di luar negeri. Mencari negara yang melirik pasar Indonesia. Kemungkinan di luar Asia. Telkom juga dual listing di BEI (Bursa Efek Indonesia) dan Bursa Efek New York," kata dia di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Tokopedia pun masih disokong oleh investor besar seperti Alibaba, Softbank, dan Sequoia Capital. Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa Tokopedia akan IPO di waktu yang tepat, baik untuk perusahaan maupun pasar.
(Baca: Tokopedia Ungkap Lima Strategi Bisnis dalam 10 Tahun ke Depan)