Kenaikan Tarif JNE Bisa Berdampak Negatif bagi E-Commerce

ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi (tengah) menyaksikan pelayanan pengiriman paket konsumen seusai meresmikan cabang utama Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (26/1).
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
14/1/2019, 16.57 WIB

Di satu sisi, Shopee merupakan marketplace yang gencar mengampanyekan gratis ongkos kirim bagi para penggunanya. Untuk itu, ia akan mengkaji dampak kenaikkan tarif ini terhadap transaksi maupun operasional di Shopee. "Kami kaji (besaran subsidi dan ongkos kirim yang dibebankan ke konsumen)," ujarnya.

Tak jauh berbeda, Vice President Public Policy and Government Relation Tokopedia Astri Wahyuni juga akan mengkaji dampak kenaikkan tarif JNE terhadap transaksi di platform-nya. "Kami akan kaji dulu secara internal," katanya.

Adapun JNE menyampaikan akan melakukan penyesuaian tarif untuk pengiriman barang dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek) ke luar wilayah ini. Sementara di Jabodetabek, tarifnya tetap.

"Setelah tiga tahun (beroperasi) tidak melakukan penyesuaian tarif, maka per 15 Januari 2019, JNE melakukan penyesuaian tarif dari Jabodetabek ke seluruh Indonesia," ujar Manajemen JNE melalui akun Facebook-nya Ahad (13/1) kemarin. Masyarakat dapat melihat besaran tarif pengiriman barang pada laman jne.go.id.

(Baca: Dukung E-Commerce, Kemenhub Kembangkan Transportasi Terintegrasi)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati