Banjir Promo Akhir Tahun, Transaksi E-Commerce Diprediksi Naik 30%

Arief Kamaludin | KATADATA
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
3/9/2018, 20.09 WIB

Platform e-commerce penunjang gaya hidup Shopback memperkirakan rata-rata belanja masyarakat di Kuartal IV-2018 meningkat 25-30% dibanding periode sama tahun lalu (year on year/yoy). Peningkatan ini lebih tinggi dibandingkan 2017 lalu, yang hanya 17% yoy.

Co-Founder dan Country Head of Shopback Indonesia Indra Yonathan mengatakan, kenaikan belanja itu ditopang oleh banyaknya program kampanye oleh e-commerce. "Kuartal IV itu ibarat Asian Games-nya pelaku e-commerce untuk berkompetisi merebut hati masyarakat untuk berbelanja di platformnya," ujarnya di Plaza Senayan, Jakarta, Senin (3/9).

Shopfest merupakan kumpulan pesta belanja online dari beberapa e-commerce akhir tahun. Pada 2018 ini, sebanyak 200 e-commerce dan 50 restoran terlibat dalam kampanye ini di tujuh negara yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Taiwan, Thailand, dan Australia. Dalam kampanye ini, Shopback menawarkan diskon hingga 80% dan uang kembali (cashback) sampai 120% di setiap pembelanjaan.

(Baca juga: Bertemu Jack Ma, Pemerintah Dorong Ekspor Lewat Alibaba)

Bahkan, promo tersebut bisa digabungkan dengan kampanye yang dilakukan oleh masing-masing e-commerce. Untuk itu, ia optimistis transaksi selama Shopfest naik dari Rp 600 miliar tahun lalu menjadi Rp 1,5 triliun tahun ini. "Kami perkirakan, cashback meningkat dari Rp 30 miliar (Kuartal IV-2017) menjadi Rp 60 miliar," ujarnya.

Salah satu kampanye yang bakal bergabung dengan Shopfest 2018 ini adalah Shopee 9.9 Super Shopping Day, yang digelar sejak 27 Agustus hingga 9 September 2018. Selain itu, Lazada dan Tokopedia juga akan terlibat. Apalagi, secara rutin ada hari belanja online nasional (harbolnas) pada 12 Desember.

"Akhir tahun itu masyarakat Indonesia punya yang berlebih untuk berbelanja (power spending), sehingga (semestinya) transaksi naik," kata Chief Marketing Officer (CMO) Lazada Indonesia Achmad Alkatiri. Apalagi, data Google menunjukan bahwa pencarian terkait festival belanja online naik hingga 4,5 kali lipat dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Hal senada dinyatakan oleh Country Brand Manager Shopee Rezki Yanuar mengatakan, bahwa masyarakat memiliki uang berlebih pada saat Ramadan dan di akhir tahun. Untuk itu, banyak e-commerce menyelenggarakan kampanye pada kedua moment tersebut.

"Transaksi Ramadan dibanding tahun sebelumnya naik 5 kali lipat. Kami proyeksi, transaksi Kuartal IV 2018 ini juga sama kenaikannya," ujarnya.

(Baca juga: Taktik Lazada dan Shopee Hindari Kecurangan Saat Promo)

Di lain kesempatan, Director of Shopee Handhika Jahja menyampaikan, flash sale merupakan program yang palinh banyak diminati selama kampanye Shopee 9.9 Super Shopping Day. Adapun kategori yang paling banyak dipesan adalah kebutuhan sehari-hari, elektronik, dan fashion. "Yang menarik, pada saat kampanye masyarakat mulai banyak beli barang-barang bermerek," kata dia di kantornya.

Selain itu, melalui kampanye ini, Shopee mulai memperkenalkan fitur baru yakni grup hemat. Melalui fitur ini, pengguna bisa membeli barang tertentu dengan harga murah jika membuat grup. "Walaupun baru keluar 1,5 bulan, pertumbuhan (transaksinya) paling cdpat dibanding fitur lain," kata Handhika.

Reporter: Desy Setyowati