PT Pos Beberkan Masalah Logistik E-Commerce

KATADATA
pos indonesia
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
7/3/2018, 17.00 WIB

Vice President of Operations and Product Management Blibli.com Lisa Widodo pun mengakui bahwa minimnya infrastruktur membuat biaya pengiriman menjadi lebih besar.

(Baca juga: Sri Mulyani Tolak Permintaan Jokowi Turunkan Pajak UKM Jadi 0,25%)

Kolaborasi juga disarankan oleh Founder and CEO Iruna eLogistics Yan Hendry Jauwena. Menurut dia, kebutuhan masyarakat akan sulit dipenuhi oleh satu perusahaan logistik saja.

Untuk Fast Moving Consumer Goods (FMCG), termasuk produk segar yang cepat membusuk misalnya, e-commerce harus menggandeng perusahaan logistik yang punya fasilitas pendingin. "Kami sarankan sharing resources,” ujarnya.

Sementara Ketua Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Ilham Masita mengatakan, perusahaan yang bergerak di bidang FMCG bisa bekerja sama dengan market place untuk menjual produk-produknya. "Kalau FMCG bisa masuk ke e-commerce, harga barang-barang pangan itu bisa murah," kata dia. Saat ini sudah ada beberapa market place yang menjual produk pertanian seperti Tanihub.com, Limakilo.com, Agromaret.com dan sebagainya.

(Baca juga: Shopee Catatkan Transaksi Rp 59 Triliun, 40% dari Indonesia)

Director Supply Chain Great Giant Pineapple Mufroni Fasial Risha menambahkan, perusahaannya sudah mengekspor buah kalengan segar ke 60 negara. Untuk bisa melakukan itu, investasi untuk pengadaan cold storage diakuinya cukup besar. "Kalau perusahaan kecil mau mencoba, bisa menggunakan low technology yang disesuaikan dengan anggaran perusahaan," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati