Konsumen Indonesia Paling Gemar Belanja Bulanan di Toko Online

Donang Wahyu|KATADATA
Seorang pria berbelanja barang elektronik di salah satu situs on line, Kamis (17/12).
Penulis: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
5/4/2017, 18.49 WIB

Diperkirakan pada 2020 jumlah ini membengkak hingga 350 juta di Asia Tenggara dan 136 juta dari Indonesia sendiri. “Atas dasar itu, mau tidak mau ceruk pasar tersebut mesti digarap oleh pada pengusaha retail jika ingin survive,” ujarnya.

Dalam survei ini, sebanyak 42 persen responden juga menyatakan bahwa mereka kian bergantung pada smartphone untuk berbelanja. Hal ini didorong oleh berbagai insentif yang diperoleh, seperti efisiensi dan faktor harga yang kompetitif. Buktinya, sebanyak 36 persen responden bilang harga jadi faktor utama berbelanja online. Sementara 30 persen lainnya menyebut kemudahan memilih barang dan berbelanja jadi motivator utamanya.

(Baca juga: Pemerintah Beri Perlindungan Hukum Bagi Pengusaha e-Commerce)

Bagi para pengusaha retail yang hendak melebarkan sayap bisnisnya ke e-commerce, PwC memberikan beberapa saran investasi apa yang baiknya dilakukan. Antara lain, berinvestasi di situs mobile lebih baik ketimbang aplikasi. Selain itu, perusahaaan juga harus berinvestasi pada sumber daya manusia yang bisa mengikuti perkembangan digital dan beriklan melalui influencer di media sosial.

Total Retail Survey 2017 dilakukan di 29 negara dengan 24.471 responden. Di Indonesia, ada 500 konsumen online yang dipilih secara acak sebagai responden. Survei ini telah dilakukan selama 10 tahun sejak 2007.

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman