Warga Tiongkok merayakan pesta diskon 618, kemarin (18/6). Dalam sehari festival, raksasa e-commerce, Alibaba dan JD.com mencetak rekor transaksi US$ 136,51 miliar atau sekitar Rp 1.930 triliun.
Pesta diskon 618 digagas oleh JD.com, sementara 11.11 diciptakan oleh Alibaba. Namun, kedua perusahaan e-commerce itu sama-sama menggelar festival belanja kemarin untuk mendongkrak transaksi di tengah pandemi corona.
Alibaba mencatatkan nilai penjualan bruto (gross merchandise value/GMV) 698,1 miliar yuan atau sekitar Rp 98,52 miliar (Rp 1.393 triliun). Tahun lalu, Alibaba mencetak 268,4 miliar yuan saat 11.11 dan sekitar 536,8 miliar yuan pada 618.
(Baca: Lampaui Target, Laba Kuartal I Alibaba Melonjak 35% di Tengah Pandemi)
Sedangkan JD.com menangani transaksi 269,2 miliar yuan atau sekitar US$ 37,99 miliar (Rp 537 triliun). GMV juga meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu, 201,5 miliar yuan.
GMV tersebut menunjukkan keseluruhan transaksi, baik penjualan produk maupun layanan lainnya di platform. Transaksi yang dihitung termasuk yang dijual, dikirim atau dikembalikan.
Peningkatan transaksi selama pesta diskon 618 di tengah pandemi Covid-19 dinilai menunjukkan bahwa daya beli konsumen di Negeri Tirai Bambu mulai pulih. “Alibaba dan JD.com dinilai mendapat manfaat dari percepatan pergeseran pola belanja masyarakat di Tiongkok,” demikian dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (19/6).
(Baca: Pesta Diskon 11.11, Alibaba Cetak Rekor Penjualan Tembus Rp 538 T)
Sebagaimana diketahui, masyarakat diimbau berbelanja secara online guna mencegah penularan virus corona. Warga di banyak negara pun mulai beralih dari belanja langsung ke pasar, menjadi berbelanja secara online.
Imbas peningkatan transaksi selama pesta diskon 618, saham JD.com dan Alibaba pun melonjak di bursa Amerika Serikat (AS). Harga saham Alibaba naik 5,4%, sementara JD.com melonjak 72,5%.
(Baca: Tangkal Corona, JD.com Kirim Paket Pakai Drone & Robot di Tiongkok)