Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ramai-ramai berjualan online imbas pandemi corona. Perusahaan e-commerce Blibli pun menyiapkan tiga cara untuk mendorong lebih banyak UMKM untuk berjualan online.
Pertama, berkolaborasi dengan instansi pemerintah maupun asosiasi. Yang teranyar, perusahaan menggaet Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dengan berfokus pada kategori Galeri Indonesia.
Galeri Indonesia merupakan kanal khusus ratusan ribu produk lokal para UMKM, yang sudah dikurasi. Produknya dari beragam kategori termasuk makanan, kecantikan, dan busana.
(Baca: Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada Gencar Gaet UMKM Saat Normal Baru)
Blibli juga menggelar program 'Kakak Asuh UMKM' yang diinisasi oleh Kementerian Koperasi dan UMKM (Kemenkop UMKM) dan Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM) Kemenkop, Smesco. Program ini merupakan pelatihan dan pendampingan bagi UMKM dari pelaku bisnis yang lebih kompeten.
"Ini merupakan wadah bagi UMKM yang ingin berjualan online dengan berbagai produk khas lokal, diikuti dengan berbagai macam promosi," ujar VP Category Galeri Indonesia Blibli Andreas Pramaditya saat konferensi pers secara virtual, Jumat (26/6).
Kedua, menggelar program Blibli Big Start Indonesia tahun ini. “Akan berbeda, karena secara virtual. Kami akan fokus ke mentoring," ujar Andreas.
(Baca: Fase New Normal, UMKM Jadi Medan Perang Baru Gojek dan Grab)
Terakhir, memaksimalkan media sosial. "Kami mengejar para UMKM karena kami melihat masih banyak di antara mereka yang berjualan di media sosial. Kami ajak mereka untuk bergabung," ujar Andreas.
Saat ini, ada 27 ribu UMKM yang bergabung di Blibli dengan 350 ribu produk yang dijual. (Baca: Bantu Pemulihan Dampak Corona, UMKM akan Masuk e-Katalog LKPP)
Per April lalu, ada kenaikan 90% secara tahunan (year on year/yoy) penjual di platform. Penjualan obat-obatan dan herbal pun naik enam kali lipat, kecantikan dan bahan makanan naik empat kali lipat masing-masing pada kuartal pertama 2020.