Perusahaan e-commerce, Tokopedia mencatat beberapa produk yang banyak dicari saat pandemi corona. Barang-barang ini diprediksi terus diminati, dan bisa menjadi bisnis potensial bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra menilai, UMKM perlu memahami produk yang banyak dicari oleh konsumen saat pandemi Covid-19. "Ini dapat menjadi strategi yang baik dalam memulai usaha," katanya dalam siaran pers, Jumat (5/3).
Untuk kategori kuliner, produk yang banyak dicari yakni madu, buah, telur, kopi lokal, keripik dan beras. Selain itu, “berjualan makanan siap masak bisa menjadi peluang usaha,” ujar dia.
Sepanjang tahun lalu, penjualan makanan siap masak di Tokopedia meningkat 3,5 lipat secara tahunan (year on year/yoy). Untuk kategori kuliner secara keseluruhan, penjualan melonjak tiga kali lipat.
Produk kecantikan dan perawatan tubuh juga potensial tahun ini. Sebab, Tokopedia mencatatkan peningkatan transaksi untuk kategori ini pada akhir tahun lalu.
Kategori tanaman dan alat berkebun juga dinilai masih potensial. “Berkebun menjadi salah satu hobi yang banyak digemari masyarakat sepanjang pandemi virus corona," katanya.
Tokopedia mencatat, transaksi untuk sub-kategori taman meningkat lebih dari empat kali lipat. "Ini dapat menjadi inspirasi usaha pada 2021,” ujar Ekhel.
Kategori produk olahraga yang diminati yakni yang terkait sepeda, fitness, memancing, mendaki, dan berkemah.
Selain itu, Tokopedia memperkirakan bahwa alat lukis merupakan produk potensial. Perusahaan mencatat, penjualan produk ini meningkat hampir dua kali lipat selama tahun lalu.
Ekhel mengatakan, perusahaan menggaet sekitar 2,8 juta mitra UMKM baru pada 2020. Saat ini, total mitra penjual lebih dari 10 juta.
Memahami banyaknya pelaku usaha yang beralih ke digital saat pandemi corona, Tokopedia pun menggelar beberapa inisiatif. Salah satunya, menggelar kampanye #SatuDalamKopi dengan menggaet lebih dari 1.000 pengusaha kopi. Unicorn ini mengklaim, pendapatan pedagang naik 2,5 kali lipat lebih setelah berpartisipasi.
Lalu, membuat fitur Tokopedia Nyam untuk penjual makanan. Jumlah pedagang dan transaksinya diklaim meningkat tiga kali lipat selama pandemi corona.
Kemudian, startup jumbo itu berkolaborasi dengan pemerintah daerah (pemda) untuk mengakuisisi lebih dari 2.000 penjual baru lewat inisiatif Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Pemerintah mencatat, ada 3,7 juta pedagang online baru sejak peluncuran program Bangga Buatan Indonesia pada Mei 2020. Total ada sekitar 11,7 juta dari 64 juta UMKM di Tanah Air yang sudah merambah ekosistem digital.