Makin Banyak Perusahaan Logistik Incar Layanan GoSend dan GrabExpres

Instagram.com/grabfoodid
Konsumen membutuhkan pengiriman barang yang cepat.
Editor: Yuliawati
2/2/2022, 13.42 WIB

Perusahaan logistik semakin gencar menyasar pasar pengiriman jarak dekat atau dalam kota seperti GoSend dari Gojek dan GrabExpress dari Grab. Pasar ini semakin memikat seiring dengan pesatnya pertumbuhan sektor logistik dari e-commerce.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) M Feriadi mengatakan, layanan pengiriman barang dalam kota memang menjadi pilihan yang banyak diminati oleh masyarakat saat ini. "Ini umumnya dibutuhkan oleh masyarakat yang sering belanja online," katanya kepada Katadata.co.id, Rabu (2/2).

Konsumen selalu memginginkan agar barang yang dibeli cepat diterima. Alhasil, menurutnya layanan ini menjadi tren dan banyak diadopsi oleh perusahaan jasa pengiriman express.

Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani juga mengatakan pengembangan layanan dalam kota merupakan dampak positif dari pesatnya e-commerce selama pandemi Covid-19.

"Pasar logistik jadi semakin bertumbuh dan mature. Ini membuat persaingan antar pemain mengharuskan mereka menyediakan fitur yang di inginkan para pelanggan," kata Edward.

Layanan mirip GrabExpress dan GoSend juga mempunyai potensi pasar yang terus meningkat. Tahun ini, ia memperkirakan masing-masing pemain logistik akan bersaing menambah atau meningkatkan layanan tersebut.

Apalagi, Facebook dan Bain & Company memperkirakan, nilai transaksi belanja online di Indonesia hampir US$ 72 miliar atau sekitar Rp 1.047,6 triliun pada 2025. Angka ini melonjak dibandingkan proyeksi awal US$ 48 miliar.

Sebelumnya, perusahaan logistik seperti SiCepat dan layanan logistik dari Shopee, yakni Shopee Express menyasar layanan serupa GoSend serta GrabExpress.    

SiCepat misalnya, menyediakan layanan pengiriman dalam kota bernama SiUntung. Durasi pengiriman hingga 15 jam. Namun, layanan ini baru ada di Jabodetabek dan Bandung.  

Bahkan SiCepat juga menyasar pasar pesan-antar makanan (food delivery). Startup logistik ini berkolaborasi dengan startup kios digital PT MCash Integrasi Tbk. Keduanya meluncurkan platform DigiResto yang memfasilitasi konsumen untuk mengakses produk makanan dan minuman. DigiResto menawarkan pilihan makan di tempat, ambil (take away) atau pengantaran (delivery).  

Shopee pun mempunyai layanan serupa bernama Shopee Express Instant. Durasi pengiriman maksimal tiga jam setelah diterima kurir. Namun, layanan ini juga terbatas hanya di Jabodetabek dan Bandung.

Menanggapi munculnya pesaing di pasar pengiriman barang dalam kota, Head of Logistics Business Gojek Steven Halim mengatakan, persaingan merupakan hal yang wajar. Menurutnya, persaingan akan mendorong industri logistik yang lebih sehat.  

"Banyak pesaing di logistik ini. Tapi kami akan hadirkan inovasi terdepan," kata Steven dalam konferensi pers virtual pekan lalu (28/1).

Gojek sendiri mencatatkan peningkatan jumlah pengguna layanan GoSend hingga 116% pada 2021. Sedangkan, rata-rata order GoSend pada tahun lalu meningkat 70%. Transaksi layanan GoSend API juga meningkat 41% pada kuartal pertama tahun lalu.

Sedangkan, Head of GrabExpress, Grab Indonesia Tyas Apsari mengatakan, transaksi GrabExpress melonjak selama pandemi Covid-19. Namun ia tidak memerinci seberapa besar peningkatan transaksi tersebut.

"Peningkatan transaksi signifikan. Pertumbuhannya cukup tinggi, sama jika dibandingkan dengan lini bisnis Grab lain seperti GrabFood," kata Tyas dalam acara konferensi pers secara virtual pada tahun lalu (5/2/2021).

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan