Pasar Startup E-Commerce Indonesia Lebih Potensial daripada Singapura

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Warga menggunakan perangkat elektronik untuk berbelanja daring di salah satu situs belanja daring di Jakarta, Rabu (15/6/2022).
Penulis: Desy Setyowati
28/6/2022, 11.25 WIB

Dikutip dari Insider Intelligence, generasi melek digital yang juga mobile-centric memiliki kecenderungan sebagai berikut:

  • Sangat terhubung dengan media sosial
  • Berbelanja melalui layar yang kecil
  • Menggunakan aplikasi mobile payment dengan antusias
  • Mobile shoppers juga cenderung membeli barang dua kali lebih besar dibandingkan dengan pengguna desktop. Porsinya melonjak dibandingkan periode 2016/2017, ketika pembelian berbasis desktop hampir tiga kali lebih besar daripada mobile.

Di Indonesia, pengguna layanan e-commerce masif beralih ke ponsel. Berdasarkan laporan Google, Temasek dan Bain & Company bertajuk e-Conomy SEA 2021, hampir 15 juta orang Indonesia di daerah non-perkotaan menggunakan layanan berbasis internet untuk pertama kalinya pada paruh pertama 2021.

Jangkauan internet yang lebih luas, akses ke smartphone yang lebih mudah dan terjangkau, menjadi kunci utama pertumbuhan penetrasi mobile internet di Indonesia.

Survei We Are Social Indonesia mengungkapkan, 96% responden memiliki gawai pintar. Sedangkan yang mempunyai komputer desktop atau laptop 67%.

Sebagai salah satu pengguna awal e-wallet di Asia Tenggara, konsumen Indonesia juga lebih percaya diri dalam melakukan pembelian melalui sistem pembayaran mobile.

“Perubahan mendasar dalam preferensi gaya hidup sehari-hari ini tentunya akan memacu terbentuknya generasi ’mobile-only’,” kata iPrice.

“Momentum ini dapat menjadi katalis bagi para pebisnis untuk membuka peluang dan model bisnis baru misalnya, dengan menerapkan taktik marketing seperti fitur e-wallet eksklusif atau kupon dan promosi yang hanya tersedia di perangkat mobile,” tambah iPrice.

Halaman: