TikTok Shop dikabarkan sudah bertemu dengan lima e-commerce termasuk Tokopedia, Blibli, dan Bukalapak terkait rencana kembali hadir di Indonesia. Bagaimana tanggapan Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU soal dampak kerja sama ini?
“Saya belum bisa berkomentar mengenai rencana aliansi TikTok dengan e-commerce di Indonesia, karena belum mendapatkan data atau informasi mengenai hal ini,” kata Direktur Utama KPPU Mulyawan Ranamenggala kepada Katadata.co.id, Jumat (17/11).
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sebelumnya mengungkapkan, TikTok Shop menemui lima e-commerce Indonesia termasuk Tokopedia, Blibli, dan Bukalapak. Ini terkait rencana perusahaan kembali hadir di Indonesia.
"Beberapa perusahaan e-commerce di Indonesia telah berbicara dengan TikTok," kata Teten dalam wawancara, dikutip dari Reuters, Senin (13/11). Ia mengetahui hal ini dari para eksekutif perusahaan yang telah melakukan pertemuan dengan TikTok.
Teten menyampaikan, TikTok telah berdiskusi dengan lima perusahaan e-commerce termasuk Tokopedia, Bukalapak.com, dan Blibli. Namun ketiga e-commerce itu tidak mengonfirmasi kabar diskusi dengan TikTok Shop.
Katadata.co.id telah menghubungi TikTok Indonesia terkait hal itu. Namun belum ada tanggapan.
Direktur Ekonomi Digital dan Ekonom CELIOS Nailul Huda menilai, kerja sama TikTok dengan e-commerce bisa menguntungkan kedua pihak. “E-commerce dapat memanfaatkan ekosistem TikTok untuk menjaring lebih banyak pembeli maupun penjual," katanya kepada Katadata.co.id, Kamis (16/11).
Sementara itu, TikTok bisa mempermudah pengguna bertransaksi. "Namun sangat disayangkan sebenarnya jika mereka bekerja sama, alih-alih membuka e-commerce sendiri," katanya.
Alasannya, ekosistem yang dibentuk oleh TikTok memiliki nilai ekonomi yang sangat besar. "Jika mereka punya layanan e-commerce sendiri, saya rasa akan tren lagi,” ujar dia.
Perusahaan venture builder asal Singapura Momentum Works mencatat, TikTok Shop meraih hampir tiga order per hari sebelum tutup di Indonesia. Namun Tanah Air hanya menyumbang sepertiga dari total GMV TikTok Shop di Asia Tenggara.
Meski begitu, Momentum Works optimistis TikTok Shop tetap akan kembali ke Indonesia karena pasarnya besar.
Google, Temasek dan Bain and Company dalam laporan bertajuk ‘e-Conomy SEA 2023’ memprediksi transaksi e-commerce di Indonesia tumbuh 7% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi US$ 62 miliar atau sekitar Rp 989 triliun tahun ini. Pertumbuhan ini lebih kecil dibandingkan tahun lalu 20%.
Namun Indonesia menyumbang 44,6% dari total proyeksi transaksi e-commerce di Asia Tenggara US$ 139 miliar tahun ini.
“TikTok Shop akan kembali hadir di Indonesia, dengan satu atau lain cara, cepat atau lambat,” kata Momentum Works.