TikTok dikabarkan mempertimbangkan untuk berinvestasi di GoTo Gojek Tokopedia dalam bentuk perusahaan patungan alias joint venture. Bagaimana tanggapan Kementerian Perdagangan atau Kemendag?
Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik atau PMSE dan Perdagangan Jasa Kemendag Rifan Ardianto tidak secara spesifik mengomentari potensi kerja sama Tokopedia dan TikTok. Namun dia mengetahui bahwa perusahaan asal Cina dikabarkan menemui lima e-commerce, termasuk Tokopedia, Blibli, dan Bukalapak.
Dalam hal itu, Rifan menyampaikan bahwa Kemendag belum bisa memberikan penilaian apakah kerja sama TikTok dengan e-commerce lokal dimungkinkan atau tidak. Menurut dia, hal ini harus dilihat dari model bisnis atau jenis proyek yang akan dikerjakan.
"Untuk bisa menilai apakah kerja sama yang dilakukan dimungkinkan untuk dilakukan, perlu terlebih dahulu melihat proses bisnis yang dijalankan melalui kerja sama antara dua platform tersebut," kata Rifan dikutip dari Antara, Rabu (22/11).
Sejauh ini, Kemendag mencatat TikTok Shop belum mengajukan permohonan Perizinan Berusaha Bidang PMSE. "Kami belum menerima pengajuan permohonan Perizinan Berusaha Bidang PMSE dalam bentuk Surat Izin Usaha PMSE alias SIUPMSE dari TikTok," ujar Rifan.
Namun sumber Bloomberg menyampaikan bahwa TikTok sedang dalam pembicaraan untuk berinvestasi pada unit GoTo Group di Indonesia.
"Investasi ini merupakan salah satu dari beberapa opsi yang dipertimbangkan oleh perusahaan Cina itu untuk mencoba dan memulai kembali bisnis toko online di pasar e-commerce terbesarnya," kata sumber Bloomberg, dikutip Rabu (22/11).
Beberapa sumber Bloomberg menyampaikan, TikTok dan GoTo sedang mengerjakan potensi investasi di Tokopedia. "Dapat diselesaikan dalam beberapa minggu ke depan," ujar sumber.
"Daripada melakukan investasi langsung, kesepakatan tersebut dapat berbentuk usaha patungan alias joint venture antara kedua perusahaan," kata salah satu sumber.
Katadata.co.id mengonfirmasi kabar tersebut kepada TikTok dan Tokopedia. Namun belum ada tanggapan.
Analisis Maybank Sekuritas Etta Rusdiana Putra dalam laporan tertanggal 17 Oktober menyampaikan, ada tiga cara agar TikTok bisa menyediakan layanan e-commerce di Indonesia, yakni:
- Berkolaborasi dengan pelaku usaha e-commerce yang sudah ada melalui Antarmuka Pemrograman Aplikasi alias Application Programming Interface (API)
- Membuat aplikasi e-commerce baru
- Mengakuisisi pelaku usaha yang sudah ada
“Cara tercepat agar TikTok Shop dapat kembali beroperasi yakni melalui kemitraan dengan pemain yang sudah ada,” ujar Etta. “Pertanyaan selanjutnya, siapa kandidat yang paling menonjol menjadi mitra TikTok?”
Maybank Sekuritas menilai ada tiga persyaratan penting untuk menjadi mitra e-commerce TikTok di Indonesia yakni:
- Memiliki ekosistem yang terintegrasi, khususnya logistik dan pembayaran digital
- Memiliki basis pengguna yang besar di Indonesia
- Pemahaman mendalam terhadap pasar lokal yakni perusahaan yang berbasis di Indonesia, fokus domestik akan menjadi nilai tambah karena cenderung berhubungan baik dengan regulator
Jika merujuk pada ketiga persyaratan tersebut, Maybank Sekuritas menilai bahwa GoTo Gojek Tokopedia merupakan mitra yang cocok bagi TikTok di Indonesia.