TikTok dikabarkan mempertimbangkan untuk berinvestasi di GoTo Gojek Tokopedia dalam bentuk perusahaan patungan atau joint venture. Jika benar, transaksi keduanya bisa mencapai Rp 610 triliun di Asia Tenggara.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan, TikTok mendekati lima e-commerce termasuk Tokopedia, Blibli, Bukalapak, dan milik CT Corp. Ini dalam rangka upaya perusahaan Cina itu kembali ke Indonesia.
"Saya tahu ada tiga e-commerce yang sudah dihubungi TikTok. Saya tahu bukan dari TikTok, tapi dari mereka yang dihubungi," ujar Teten di Jakarta, Kamis (22/11). Oleh karena itu, Teten optimistis TikTok Shop akan segera hadir di Indonesia.
TikTok pun dikabarkan mempertimbangkan untuk berinvestasi di GoTo Gojek Tokopedia dalam bentuk perusahaan patungan. Sumber Bloomberg menyampaikan bahwa TikTok sedang dalam pembicaraan untuk berinvestasi pada Tokopedia.
"Investasi ini merupakan salah satu dari beberapa opsi yang dipertimbangkan oleh perusahaan Cina itu untuk mencoba dan memulai kembali bisnis toko online di pasar e-commerce terbesarnya," kata sumber Bloomberg, dikutip Rabu (22/11).
Beberapa sumber Bloomberg menyampaikan, TikTok dan GoTo sedang mengerjakan potensi investasi di Tokopedia. "Dapat diselesaikan dalam beberapa minggu ke depan," ujar sumber.
"Daripada melakukan investasi langsung, kesepakatan tersebut dapat berbentuk usaha patungan alias joint venture antara kedua perusahaan," kata salah satu sumber.
Katadata.co.id mengonfirmasi kabar tersebut kepada TikTok dan Tokopedia. Namun belum ada tanggapan.
Besarnya Transaksi TikTok dan Tokopedia
Persentase transaksi atau GMV TikTok Shop di Asia Tenggara tahun ini diramal 13,9%, menurut riset Momentum Works. Rinciannya sebagai berikut:
- TikTok Shop 13,9%
- Shopee 45,9%
- Tokopedia 14,2%
- Lazada 17,5%
- Lainnya 8,6%
Berdasarkan perbandingan laporan Momentum Works pada Juli dan Oktober, persentase GMV TikTok Shop dan Tokopedia naik. Sementara itu, Lazada dan Shopee turun.
Sementara itu, laporan Google, Temasek, dan Bain and Company bertajuk ‘e-Conomy SEA 2023’ memprediksi GMV e-commerce Asia Tenggara naik 6% secara tahunan atau year on year (yoy) dari US$ 130 miliar menjadi US$ 139 miliar tahun ini.
Jika merujuk pada data tersebut, maka nilai GMV masing-masing platform e-commerce di Asia Tenggara sebagai berikut:
- TikTok Shop 13,9% atau US$ 19,3 miliar (Rp 302 triliun)
- Shopee 45,9% atau US$ 63,8 miliar (Rp 999 triliun)
- Tokopedia 14,2% atau US$ 19,7 miliar (Rp 308 triliun)
- Lazada 17,5% atau US$ 24,3 miliar (Rp 380 triliun)
- Lainnya 8,6% atau US$ 11,9 miliar (Rp 184 triliun)
Dengan demikian, transaksi gabungan Tokopedia dan TikTok Shop diperkirakan Rp 610 triliun tahun ini.
Momentum Works mencatat, Indonesia menyumbang sepertiga transaksi TikTok Shop. “TikTok Shop mencatatkan hampir tiga juta order per hari sebelum tutup di Indonesia,” kata Momentum Works dalam laporan, tiga pekan lalu (8/11).
Momentum Works yakin TikTok Shop tidak akan keluar dari Indonesia, karena pasarnya yang besar.
TikTok Shop tutup di Indonesia pada 4 Oktober, sepekan setelah Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 31 Tahun 2023 terbit pada 27 September. Regulasi ini melarang fitur e-commerce dan media sosial dalam satu aplikasi.