Riset UI: Pendapatan 56% Peminjam di Fintech Investree Meningkat

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.
Ilustrasi, perajin mengerjakan pembuatan miniatur pesawat dari bahan limbah kayu lame di Rumah Kreatif, Kampung Bojong Hilir RT 02/10, Desa Bojong, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/6/2020).
3/7/2020, 08.01 WIB

Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menunjukkan, 56% peminjam (borrower) di teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) Investree meningkat. Penyebabnya, pinjaman modal digunakan untuk mengembangkan usaha.

Survei itu dilakukan terhadap 261 responden yang merupakan peminjam di platform Investree. Mereka berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi atau Jabodetabek (77%), Jawa Barat (15%), serta Jawa Tengah dan Jawa Timur (8%).

LD FEB UI mencatat, 24% peminjam di platform Investree bergerak di bidang industri kreatif. Pendapatan 15% di antaranya meningkat 30% hingga 50% lebih setelah mendapatkan pinjaman.

(Baca: Dua Alasan UMKM yang Berjualan Online Lebih Mudah Dapat Pinjaman)

Rerata nilai pinjaman yang mereka ajukan pun meningkat. “Upaya mereka untuk memperbesar usaha juga terus meningkat," ujar Associate Director LD FEB UI I Dewa Gede Karma Wisana saat konferensi pers secara virtual, Kamis (2/7).

Lalu, pendapatan 69% peminjam di platform Investree bergerak di sektor bisnis retail meningkat. Mereka merupakan penjual di e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Lazada.

Rata-rata nilai pinjaman yang diajukan peminjam di sektor retail pun terus meningkat. "Ini menunjukkan perkembangan yang signifikan," ujar dia.

(Baca: Kolaborasi Perbankan dan Fintech Diharapkan Makin Kuat Usai Pandemi)

Pendapatan 54% peminjam di platform Investree khusus syariah juga meningkat. Mereka mengaku bisnisnya tumbuh 20% hingga 34% setelah mendapatkan tambahan modal.

Peminjam yang bergerak di sektor industri juga mengaku pendapatannya meningkat setelah meminjam di Investree. Secara rinci, 58% bergerak di bidang manufaktur, 52% jasa, 51% konstruksi, 50% transportasi dan komunikasi, 40% perdagangan, hotel, dan restoran, serta 38% serta keuangan dan perumahan.

Selain pendapatan, peminjam di platform Investree mengaku telah merekrut lebih banyak pekerja setelah mendapat pinjaman. “Temuan riset kami mencatat kenaikan penyerapan tenaga kerja baru oleh peminjam Investree sebesar 44%," ujar Dewa.

(Baca: Fintech Investree & Crowdo Ramal 15% Peminjam Minta Keringanan Kredit)

Reporter: Cindy Mutia Annur