Fintech KoinWorks Optimistis Untung pada 2021 meski Ada Pandemi Corona

koinworks
Ilustrasi platform Koinworks
Penulis: Desy Setyowati
19/11/2020, 15.09 WIB

Perusahaan teknologi finansial pembiayaan (fintech lending), KoinWorks optimistis bisa meraup untung pada tahun depan meski masih ada pandemi corona. Target profit itu mundur dari rencana awal pada tahun ini.

Berdasarkan kajian internal, pandemi virus corona diperkirakan berlangsung hingga pertengahan tahun depan. Akan tetapi, “kami berharap (keuntungan) bisa tercapai pada 2021 dari target 2020,” kata Co-founder sekaligus CEO KoinWorks Benedicto Haryono dalam small group interview secara virtual, Kamis (19/11).

Ia optimistis, pendapatan tumbuh lima kali lipat secara tahunan (year on year/yoy) tahun depan. Sedangkan penyaluran pinjaman ditarget meningkat tiga hingga empat kali lipat.

Saat ini, pendapatan KoinWorks sudah mendekati tingkat sebelum adanya pandemi Covid-19. Sedangkan penyaluran kredit baru sekitar 30-40% dibandingkan pra-pandemi. “Kami cukup senang dengan progres yang dicapai, meski dari segi portofolio pinjaman ada penurunan,” ujar dia.

Dari sisi bisnis, layanan pembiayaan atau peer to peer lending (P2P) menyumbang pendapatan paling banyak. “Tetapi produk yang akan berkontribusi besar tahun depan, dari KoinGaji,” kata dia.

Untuk layanan P2P, KoinWork sudah menyalurkan pinjaman Rp 2,5 triliun kepada lebih dari 30 ribu pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) per kuartal III. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sekitar 1-1,14% dengan tingkat keberhasilan pengembalian (TKB90) 97,09% atau melebihi rerata industri 91%.

Fintech lending tersebut juga merestrukturisasi 10% pinjaman imbas pandemi virus corona. Bisnis 70-85% di antaranya diharapkan pulih setelah restrukturisasi.

Meski ada restrukturisasi, Benedicto menilai para pemberi pinjaman (lender) tetap memperoleh keuntungan investasi. Ini dengan perhitungan imbal hasil rata-rata 14-25% per tahun, tergantung dari portofolio pinjaman. “Dibandingkan potensi kehilangan maksimal 10%, ya cukup profitabel. Ini tergantung mereka diversifikasi yang cocok atau tidak,” ujarnya.

Selain itu, perusahaan memperketat proses pengajuan pinjaman guna meminimalkan risiko kredit macet. Salah satu caranya dengan berfokus menyasar pelaku usaha yang mendigitalisasikan bisnisnya.

“Penyaluran pinjaman sudah naik 30% secara bulanan (month to month/mtm). Kami berharap desember atau Januari 2020 kembali ke tingkat pra-Covid-19,” kata dia.

Sedangkan untuk layanan investasi emas atau KoinGold, transaksinya tumbuh lebih dari 300% menjadi Rp 2 miliar per bulan pada kuartal III. Kemudian, pencairan gaji melalui KoinGoji mencapai Rp 150 juta setiap bulannya. Dengan nilai rerata Rp 3 juta hingga Rp 10 juta per karyawan.

Reporter: Desy Setyowati