Bank asal Amerika Serikat (AS) Goldman Sachs dan Morgan Stanley berencana menawarkan investasi mata uang kripto (cryptocurrency), seperti bitcoin. Kapitalisasi pasarnya pun melonjak menjadi US$ 2 triliun atau sekitar Rp 29 kuadriliun per Senin (5/4).
CoinGecko dan Blockfolio menilai itu terjadi karena permintaan dari investor institusional dan ritel. Pada perdagangan Senin sore, kapitalisasi pasarnya pun mencapai US$ 2,02 triliun atau Rp 29.320 triliun.
Lonjakan itu dipimpin oleh bitcoin, yang mencapai tonggak sejarah dengan “kapitalisasi pasar US$ 1 triliun (Rp 14.500 triliun) selama seminggu,” demikian dikutip dari Reuters, Selasa (6/4).
Itu terjadi karena harga bitcoin terus melonjak hingga lebih dari US$ 61.000 per koin bulan lalu. Data Coindesk menunjukkan, harganya US$ 58.758 per koin pada siang hari ini (6/4).
Analis mengatakan bahwa selama harga bitcoin di atas US$ 53 ribu, maka kapitalisasi pasarnya dapat bertahan US$ 1 triliun.
Mata uang kripto lain yang harganya melonjak yakni ethereum. Harga cryptocurrency ini menyentuh rekor baru, yakni US$ 2.103 atau Rp 30,5 juta per koin. Kapitalisasi pasarnya pun mencapai US$ 244 miliar atau Rp 3.542 triliun.
"Momentum dan minat mulai berkembang melampaui bitcoin dan ethereum," kata kepala divisi teknologi di bursa crypto Bitfinex Paolo Ardoino.
Ia pun memperkirakan ada lebih banyak aplikasi berbasis blockchain ke depan, seiring meningkatnya permintaan mata uang kripto. “Bertepatan dengan itu, akan ada lonjakan minat di sekitar aset alternatif lainnya,” ujat dia.
Laporan penyedia data Blockchain, Glassnode, menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar bitcoin US$ 1 triliun selama sepekan merupakan mosi percaya yang kuat untuk kelas aset cryptocurrency secara keseluruhan.
Bitcoin telah meningkat lebih dari 100% sejak awal tahun, sementara ethereum naik hampir 190%. Keduanya secara besar-besaran mengungguli kelas aset tradisional, didukung oleh masuknya perusahaan arus utama dan investor besar, termasuk Tesla Inc dan BNY Mellon.
Kini, dua bank besar AS merambah mata uang kripto. Bank investasi, Morgan Stanley memperbarui prospektus beberapa dana institusional untuk mencerminkan potensi eksposur ke bitcoin melalui Grayscale dan cash-settled futures atau kontrak berjangka yang diselesaikan secara tunai.
Grayscale adalah perusahaan manajemen investasi yang mengelola dana amanah (trust fund) cryptocurrency seperti ethereum. Sedangkan cash-settled futures yakni metode penyelesaian yang digunakan dalam kontrak berjangka dan opsi tertentu.
Sedangkan Goldman Sachs berencana menawarkan sarana investasi pertama untuk bitcoin dan aset digital lain kepada klien. Kepala global aset digital untuk divisi manajemen kekayaan pribadi Goldman Mary Rich mengatakan, produk ini akan tersedia pada kuartal II.
″Kami bekerja sama dengan tim di seluruh perusahaan untuk mencari cara menawarkan akses yang bijaksana dan sesuai ke ekosistem, untuk klien kekayaan pribadi. Ini sesuatu yang kami harapkan dapat ditawarkan dalam waktu dekat,” kata Mary dikutip dari CNBC Internasional, pekan lalu (31/3).