Standard Chartered Gandeng Kredit Pintar Salurkan Pinjaman Rp1 Triliun

@KreditPintar/twitter
Ilustrasi logo Kredit Pintar
Editor: Maesaroh
10/2/2022, 11.11 WIB

BRI misalnya berkoloni dengan Modal Rakyat. Melalui kolaborasi itu, BRI berkomitmen menyalurkan pembiayaan hingga Rp 30 miliar untuk UMKM melalui Modal Rakyat.   

Selain BRI, Bank Mandiri juga menggaet fintech lending Investree untuk menyalurkan pinjaman dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Skema kerja sama ini channeling, yang artinya Investree menjadi perpanjangan tangan Bank Mandiri untuk menyalurkan pembiayaan.

 Badan usaha milik negara (BUMN) ini pun berhak menentukan penerima kredit.

Bank Mandiri juga bisa memanfaatkan teknologi penilaian kredit (credit scoring) milik Investree. Ini dapat membantu perusahaan memetakan UMKM mana yang cocok untuk diberikan pinjaman, sekaligus mengukur risiko kredit. 

Kemudian, Akseleran berkolaborasi dengan Bank Central Asia (BCA) untuk menyalurkan pinjaman Rp 30 miliar kepada UMKM. Kolaborasi ini dengan skema channeling. 

Di sisi lain, OJK sedang menggodok aturan yang akan membatasi pemberi pinjaman atau lender institusi menyalurkan kredit lewat penyelenggara fintech lending.

Alasannya, untuk mengikis ketergantungan fintech lending pada lender besar seperti bank. 

 "Ketergantungan platform sangat tinggi pada lender tertentu," kata Kepala Departemen Pengawasan IKNB 2B Bambang W Budiawan kepada Katadata.co.id, tahun lalu (26/11/2021).

 Menurutnya, platform fintech lending dengan jumlah lender institusi yang sedikit tetapi menguasai akumulasi kredit, kurang baik dari sisi manajemen risiko.

"Lender dapat mengendalikan penyelenggara fintech," ujar Bambang.

 OJK juga membatasi lender institusi karena porsinya mendominasi dibandingkan lender ritel.

"Padahal, fintech lending pada dasarnya jenis urun dana (crowdfunding). Lender yang paling banyak seharusnya dari publik," katanya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan