Survei: Jumlah Generasi Muda Berinvestasi Kripto Melonjak 2 Kali Lipat

Katadata
Ilustrasi bitcoin
Penulis: Desy Setyowati
11/2/2022, 11.00 WIB

Jumlah investor P2P lending yang berinvestasi kurang dari setahun sebanyak 42,2%. Sedangkan satu sampai dua tahun, porsinya 32,9%.

Laporan itu juga mencatat peningkatan transaksi pada jenis investasi digital lainnya, seperti saham, reksa dana, obligasi, dan forex. Namun, menurut Manajer Riset Katadata Insight Center Vivi Zabkie, peningkatan cenderung terlihat dari dua tahun sebelumnya atau 2019 – 2020 untuk keempat jenis investasi ini.

Dari sisi platform, yang paling banyak digunakan untuk berinvestasi saham yakni Ajaib, IPOT (Indopremier), dan Mirae HOTS. Mayoritas Gen Z menggunakan Ajaib.

Lalu, Gen X dan boomer memilih IPOT. Sedangkan milenial cenderung imbang.

“Beberapa platform yang lebih dulu hadir seperti Danareksa, penggunanya paling banyak Gen X dan Generasi Baby Boomer,” ujar Vivi.

Sedangkan platform untuk berinvestasi reksa dana yang menjadi pilihan yakni Bibit, Bareksa dan IpotFund. Layanan pembayaran yang paling sering dipilih yaitu OVO dan DANA.

Investor juga berinvestasi melalui e-commerce, seperti Tokopedia dan Bukalapak. Ada pula yang menanamkan modalnya lewat layanan bank yakni BCA, Bank Mandiri dan Commonwealth Bank. 

Sedangkan platform pembelian kripto yang paling banyak disebut adalah Indodax Nasional Indonesia, Toko Crypto, dan Binance. Untuk P2P lending, pilihan teratas yakni Koinworks, Investree, dan Asetku. 

Halaman: