Transaksi Pembayaran Digital di RI Rp 305 T, Fintech Sasar Luar Negeri

ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nym.
Warga melakukan pembayaran menggunakan fitur pemindai QRIS di Pasar Nyanggelan, Desa Panjer, Denpasar, Bali, Jumat (1/4/2022).
6/4/2022, 13.44 WIB

“Pembayaran lintas-batas telah menunjukkan pertumbuhan signifikan secara global,” demikian dikutip.

Pada 2020, transaksi e-commerce lintas-batas global tumbuh 17% meskipun volume perdagangan turun. Di Indonesia, 17% dari responden yang telah menyelesaikan survei, telah menawarkan layanan di pasar luar negeri.

“Ada 21% dari total pemain fintech pembayaran digital yang memiliki rencana untuk memperluas jangkauan mereka ke pasar luar negeri dalam satu sampai dua tahun ke depan,” demikian dikutip.

Xendit misalnya, hadir di Indonesia dan Filipina. Tahun lalu, fintech paymant gateway ini berhasil mengumpulkan US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun dalam putaran pendanaan seri C dan menjadi unicorn.

Xendit akan menggunakan dana segar itu untuk ekspansi ke negara lain. "Fokus utama kami untuk lebih regionalisasi dan memperluas rangkaian produk," kata Chief Operating Officer Xendit Tessa Wijaya dikutip dari TechCrunch, pada tahun lalu (14/9/2021).

GoPay, di bawah naungan GoTo juga bakal berfokus menyasar pasar di Vietnam dan Singapura seiring rencana bisnis Gojek.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan