Kredivo berkolaborasi dengan Mastercard dan Bank Negara Indonesia (BNI) dalam mengembangkan kartu virtual bernama Infinite Card. Startup teknologi finansial (fintech) ini menargetkan lima juta pengguna.
VP Business Development FinAccel Krishnadas mengatakan, Kredivo mengembangkan inovasi kartu virtual untuk memenuhi kebutuhan pengguna. "Inovasi ini akan memberikan pengalaman mulus untuk diakses oleh pengguna di Indonesia," katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (21/4).
Melalui Infinite Card, pengguna akan mendapatkan fasilitas pinjaman dari Kredivo saat berbelanja online. Selain itu, bisa mengakses kredit di aplikasi Gojek, Grab, Shopee, Traveloka dan ratusan platform online lainnya.
"Jangkauannya menjadi luas. Awalnya hanya belanja online di e-commerce, sekarang bisa transportasi, hiburan hingga kebutuhan rumah tangga," kata Krishnadas.
Infinite Card terkoneksi dengan akun Kredivo pengguna. Saat menggunakan kartu kredit ini, transaksi akan dikurangi dari limit pengguna Kredivo yang bisa mencapai Rp 30 juta.
Bunga yang dikenakan dalam transaksi Infinite Card sama seperti bunga yang ditawarkan oleh layanan Kredivo, yaitu 0% untuk tenor 30 hari dan tiga bulan. Kemudian, bunga 2,6% untuk jangka waktu enam dan 12 bulan.
Saat ini, pengembangan Infinite Card masih tahap awal. "Kami menargetkan lima juta pengguna Kredivo bisa mengakses Infinite Card pada tahun ini," katanya.
Apalagi, konsumen tercatat semakin sering menggunakan metode pembayaran bayar kemudian atau paylater saat pandemi corona. Rinciannya sebagai berikut:
Country Manager, Indonesia, Mastercard Navin Jain mengatakan, solusi dari Kredivo itu akan menghadirkan tambahan pilihan bagi konsumen. Selain itu, mendorong mereka untuk menggunakan metode secara pembayaran digital.
"Ini karena semakin banyak konsumen percaya terhadap pembayaran online untuk memenuhi kebutuhannya. Mulai dari pengiriman makanan, cicil rumah, sampai hiburan dilakukan secara online," kata Navin.
Kredivo merupakan perusahaan penyalur pembiayaan kredit instan untuk pembelian di e-commerce dan offline. Fintech ini juga melayani dana pinjaman tunai, berdasarkan real-time decisioning yang didukung teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) atau buatan sendiri.
Startup itu berencana melantai sebagai perusahaan publik atau initial public offering (IPO) di bursa Amerika Serikat (AS) Nasdaq pada tahun ini.
Awalnya, IPO bakal dieksekusi usai induk usaha Kredivo, yakni FinAccel diakuisisi perusahaan investasi global AS yakni VPC Impact Acquisition Holdings II (VPCB). Namun, rencana itu kabarnya batal.