Makin Gencar, Dua Fintech Suntik Modal Bank dan Rambah Bank Digital

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Fintech
Penulis: Desy Setyowati
26/4/2022, 10.52 WIB

Ada dua startup teknologi finansial (fintech) berinvestasi di bank dan merambah bank digital dalam sepekan. Keduanya yakni Xendit dan Grup Modalku.

Grup Modalku mengumumkan berinvestasi di Bank Index Selindo, bersama dengan perusahaan platform jual beli otomotif Carro.

Co-Founder sekaligus CEO Modalku Reynold Wijaya menyampaikan, langkah tersebut menjadi salah satu tonggak penting perusahaan untuk memasuki industri neobank atau bank digital.

Langkah tersebut juga memungkinkan Grup Modalku menyediakan layanan finansial secara menyeluruh dan menjangkau bisnis yang kurang terlayani secara lebih optimal.

Bank Index berfokus pada segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sama seperti Grup Modalku. Bank Index memiliki 52 jaringan kantor di area komersial utama seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Jawa, Sumatera, Bali dan Batam.

“Kolaborasi bersama Bank Index akan mendukung strategi bisnis Grup Modalku ke depan. Kami melihat bahwa Bank Index adalah partner yang sesuai karena adanya kesamaan visi untuk memberdayakan dan mengembangkan UMKM,” kata Reynold dalam keterangan pers, Selasa (26/4).

Ia menyampaikan, Grup Modalku menjadi mitra perbankan sejak 2015. Fintech ini menyediakan layanan pinjaman online untuk modal usaha hingga Rp 2 miliar.

Selain di Indonesia, Modalku beroperasi di Singapura, Malaysia, dan Thailand dengan nama Funding Societies. Fintech ini telah menyalurkan pinjaman usaha Rp 33,02 triliun atas lebih dari lima juta transaksi kepada UMKM.

Investasi Grup Modalku ke Bank Index dinilai akan membawa kolaborasi fintech dan perbankan ke level yang lebih tinggi. “Bersama-sama kami berencana mendukung UMKM dengan lebih baik di lintas perbankan, pembayaran, pinjaman, dan layanan digital,” ujar Reynold.

Pada Kamis lalu (21/4), Xendit mengumumkan investasi strategis di Bank Sahabat Sampoerna. Co-Founder sekaligus CEO Xendit Moses Lo menyampaikan, Bank Sampoerna maupun Xendit akan berjalan secara independen, tanpa mengubah produk dan layanan yang ada.

“Xendit dan Bank Sampoerna telah menjadi mitra sejak awal Xendit di Indonesia. Dengan investasi ini, Xendit bangga dapat mendukung Bank Sampoerna dalam mengembangkan infrastruktur digital Bank dan terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital bangsa,” ujar Moses dalam keterangan pers, pekan lalu (21/4).

Bank Sampoerna merupakan bank swasta Indonesia yang berfokus pada bisnis mikro, UKM dan banking-as-a-service kepada bisnis berbasis teknologi. “Kolaborasi telah menjadi titik sentral Bank Sampoerna dalam melayani bisnis mikro dan UKM,” kata CEO Bank Sampoerna Ali Rukmijah.

“Dukungan dari Xendit tentunya akan meningkatkan kemampuan layanan kami. Peningkatan ini akan terlihat dari segi kapasitas layanan, cakupan, dan yang tidak kalah pentingnya, kualitas dan inovasi,” tambah dia.

Dua minggu lalu, unicorn itu juga mengonfirmasi akan membeli saham perusahaan multifinance PT Globalindo Multi Finance. Ini terkait dengan rencana Globalindo Multi Finance merger dengan PT Emas Persada Finance.

“Yang saat ini diumumkan di media adalah rencana aksi korporasi dari Globalindo Multi Finance mengenai perubahan kepemilikan. Xendit group nantinya menjadi salah satu pemilik dari Globalindo Multi Finance,” kata bagian Humas Xendit kepada Katadata.co.id, minggu lalu (13/4).

Namun ia belum memerinci terkait besaran saham yang akan dibeli maupun porsi Xendit nantinya. “Kami akan sampaikan lebih lanjut saat proses administrasi sudah selesai,” kata dia.