Komisi sekuritas dan bursa Thailand (SEC) menyelidiki ada tidaknya potensi kerugian masyarakat setelah bursa kripto Zipmex menangguhkan penarikan dana pekan lalu. Penyetopan penarikan dana juga terjadi di Indonesia.
Selain di Thailand, Zipmex memang beroperasi di Indonesia, Singapura, dan Australia.
Zipmex menangguhkan penarikan dana untuk fiat dan aset pengguna, karena masalah keuangan rekanan, termasuk bandar kripto bangkrut, Celsius.
SEC pun menyelidiki kemungkinan pengguna rugi, setelah bursa kripto itu menangguhkan sementara penarikan dana. SEC bekerja sama dengan penegak hukum Thailand.
Dalam penyelidikannya, SEC mengumpulkan semua informasi yang diperlukan dari pengguna Zipmex tentang bagaimana mereka terpengaruh oleh masalah yang ada di bursa kripto itu.
SEC mengeluarkan pengumuman kemarin (25/7), bahwa pengguna Zipmex dapat mengirimkan informasi melalui forum online di situs resmi SEC Thailand.
“Sebenarnya, sebelumnya SEC mengeluarkan surat yang meminta Zipmex menyediakan sistem efisien untuk menghubungi pelanggan dan menangani keluhan, serta mempertimbangkan perlindungan kepentingan pelanggan,” kata SEC dalam pengumuman dikutip dari Cointelegraph, Senin (25/7).
SEC telah menerima sejumlah keluhan dari orang-orang yang terpengaruh penangguhan penarikan dana di Zipmex. Namun, SEC tidak mengungkapkan keluhan dan potensi kerugian yang dialami pengguna Zipmex.
Sebelum menyelidiki potensi kerugian ini, SEC meminta Zipmex memberikan klarifikasi tentang penghentian semua penarikan dana fiat dan aset pelanggan.
SEC juga meminta Zipmex memerinci jumlah aset pelanggan yang diawasi. Bursa kripto ini diminta menjelaskan soal penyimpanan dana pelanggan di dompet ZipUp.
Zipmex mengembangkan program ZipUp yang menjanjikan pengembalian hingga 10% per tahun.
SEC aktif menangani permasalahan itu, karena Zipmex merupakan bursa kripto utama yang secara resmi diatur oleh pemerintah Thailand. Selain Zipmex, ada platform lain seperti Upbit dan Bitkub.
Pekan lalu, Zipmex sempat menghentikan sementara penarikan dana untuk fiat dan aset. Zipmex menjelaskan bahwa salah satu penyebabnya yakni masalah keuangan yang dialami oleh rekan perusahaan.
Ada dua entitas yang mempunyai transaksi eksposur dengan Zipmex, yakni Babel Finance dan Celsius.
Besaran eksposur Zipmex di Babel Finance mencapai US$ 48 juta per pekan lalu (21/7). Sedangkan dengan Celsius US$ 5 juta.
"Kami secara aktif terus bekerja dan berusaha menyelesaikan situasi ini untuk memulihkan sisa dana yang masih menggantung ini," kata manajemen Zipmex dalam keterangan resmi kepada Katadata.co.id, pekan lalu (21/7).
Dengan Babel Finance, Zipmex telah berdiskusi untuk menyelesaikan situasi yang terjadi. Perusahaan telah berdialog dengan penasihat resmi perusahaan Hong Kong itu dan sedang mengevaluasi opsi berdasarkan hasil diskusi.
Sedangkan dengan Celsius, Zipmex menyebutkan bahwa eksposurnya sangat minim. "Bahkan, sebelumnya kami berencana menghapuskan nilai ini pada neraca," katanya.
Meski begitu, Zipmex tetap secara aktif berkomunikasi dengan bandar kripto itu untuk menyelesaikan eksposur tersebut.