Transaksi Fintech Diprediksi Capai Rp 433,2 Triliun pada 2030

Muhammad Zaenuddin|Katadata
12/11/2022, 16.31 WIB

Berdasarkan laporan Research and Markets 2022, nilai transaksi pasar fintech global diperkirakan tumbuh dua kali lipat pada 2030. Keamanan data menjadi kunci penting bagi perkembangan industri fintceh di Indonesia.

Staff khusus bidang Digital dan SDM kementerian Komunikasi dan Informatika, Deddy Permadi, mengatakan bahwa saat ini terdapat beberapa pembaruan terkait industri keuangan. Salah satu pembaruan tersebut adalah mengenai data.

"Berkat kemajuan teknologi, industri keuangan telah mengalami perubahan drastis," kata Deddy pada rangkaian acara Indonesia Fintech Summit 2022, Jum'at (11/11). 

Berdasarkan laporan Research and Markets 2022, nilai transaksi pasar fintech global diperkirakan tumbuh dua kali lipat pada 2030. Pada 2022, transaksi fintech global mencapai US$ 14 miliar. Jumlah itu diperkitakan naik menjadi US$ 28 miliar atau Rp 433. 2 Triliun pada 2030.

Konsumen menuntut keamanan data

Namun demikian, potensi industri fintech tersebut perlu didukung oleh pengelolaan data yang baik. Menurut Deddy, sudah bukan rahasia lagi bahwa masyarakat kita kini semakin waspada terhadap perlindungan data pribadi mereka. 

"Penanganan data yang hati-hati tidak hanya menyulitkan subjek data tetapi juga para pelaku industri," jelas Deddy. 

Risiko layanan keuangan digital yang sangat didorong oleh pemanfaatan data menjadi lebih jelas. Berdasarkan studi oleh Microsoft pada 2022, setiap detik terdapat sekitar 921 serangan kata sandi di seluruh dunia. 

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani