Transaksi sektor startup seperti GoPay, ShopeePay, Akulaku, Kredivo hingga Pasar Polis diperkirakan naik 9,3% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi US$ 323,2 miliar atau sekitar Rp 5.127 triliun.
Angka tersebut mencakup sektor pembayaran digital seperti GoPay dan ShopeePay, pinjaman online alias pinjol seperti Akulaku dan Kredivo, asuransi atau insurtech, dan layanan investasi.
Rincian transaksi masing-masing sub-sektor tersebut berdasarkan laporan Google, Temasek, dan Bain and Company bertajuk ‘e-Conomy SEA 2023’ dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:
Secara keseluruhan, nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan naik 8% yoy menjadi US$ 82 miliar atau sekitar Rp 1.307 triliun tahun ini. Transaksi e-commerce, perjalanan online, dan media naik, sedangkan taksi dan ojek online alias ojol turun.
Google, Bain and Company, dan Temasek menyampaikan, para startup di sektor e-commerce, berbagi tumpangan atau ride hailing, perjalanan online alias online travel agent (OTA) mengurangi promosi atau bakar uang.
Penurunan anggaran promosi membuat pertumbuhan GMV para startup itu melambat. Hal ini karena konsumen yang sensitif harga memilih opsi lain.
“Namun jumlah pengguna yang setia masih cukup banyak, sehingga mengimbangi penurunan pertumbuhan pasar dengan kenaikan pertumbuhan pendapatan bersih,” kata Google, Temasek, dan Bain and Company.