Ahli IT: Waspadai Update Palsu Google Chrome Berisi Malware

Google
Laman muka peramban Google Chrome dengan doodle Pac-Man. Ahli IT memperingati pengguna peramban Google Chrome dan Internet Explorer terhadap adanya link pembaruan atau update palsu yang berisi malware.
22/7/2020, 15.35 WIB

Perusahaan keamanan siber Amerika Serikat (AS), Proofpoint, mengidentifikasi adanya pembaruan atau update Google Chrome palsu yang berisi malware dan berpotensi mencuri data pengguna.

Peretas menargetkan sebaran malware tersebut ke tujuh negara yakni Kanada, Prancis, Jerman, Spanyol, Italia, Inggris, dan AS, melalui ribuan pesan yang dikirim dalam beberapa minggu terakhir.

Pesan-pesan itu memberi tahu para korban bahwa mereka perlu melakukan pembaruan aplikasi peramban (browser) Google Chrome atau Internet Explorer ke versi terbaru. Namun, peretas menyematkan malware pada tautan yang mengarahkan pengguna pada pesan tersebut.

"Teknik (serangan) ini bukan hal baru, tapi teknik ini masih efektif untuk menipu para korban yang ingin menerapkan keamanan lebih baik," tulis analis Proofpoint dikutip dari Tech Radar, Selasa (21/7).

(Baca: Pencurian Data Pengguna E-Commerce Kian Marak)

Oleh karena itu pembaruan perangkat lunak (software) menjadi saran keamanan paling umum untuk dilakukan. Sebab, menurut perusahaan, para peretas pun menggunakan hal ini sebagai peluang mereka.

Proofpoint menyebutkan bahwa serangan itu menargetkan sejumlah organisasi bisnis besar, di antaranya pada sektor pendidikan, pemerintahan, manufaktur, dan lainnya.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur