Instagram menguji coba fitur terbarunya yakni penggalangan dana. Fitur ini baru tersedia di perangkat Android di Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Irlandia.
Setelah itu, perusahaan akan memperluas layanan ke perangkat iOS dan negara lain. “Mulai hari ini, kami meluncurkan cara baru untuk mengumpulkan dana yang bertujuan pribadi,” kata Instagram dikutip dari Nasdaq, kemarin (22/7).
Pengguna dapat menggalang dana untuk membuka usaha, membantu teman, dan lainnya. Caranya, klik 'Edit Profil' lalu ketuk 'Tambahkan Penggalangan Dana'. Kemudian 'Kumpulkan Uang'.
Fitur itu memungkinkan pengguna untuk memilih foto sampul, mata uang, dan kategori donasi. Selain itu, dapat menyertakan alasan mengumpulkan dana.
Selanjutnya, ketuk 'Kirim' untuk peninjauan kembali. Setelah disetujui, pengguna dapat mengumpulkan uang selama 30 hari dan periodenya bisa diperpanjang.
Donatur dapat mengeklik tautan pada bio akun itu untuk memberikan sumbangan. Mereka juga bisa menyembunyikan aksi itu, namun tetap dapat melihat rincian donasi.
Setelah terkumpul, dana akan dikirimkan ke rekening bank yang ditunjuk sebagai penerima. “Penggalangan dana akan didukung oleh Facebook Pay,” demikian dikutip dari TechCrunch.
Instagram mengatakan, semua penggalangan dana akan diperiksa terlebih dulu. Ini untuk memastikan program donasi memenuhi pedoman dan aturan.
Dalam beberapa bulan ke depan, fitur ini akan diperluas ke Feed maupun Instagram Stories.
Selama ini, Instagram memfasilitasi program penggalangan dana oleh organisasi nirlaba melalui Donation Stickers for Stories. Stiker itu juga sudah diperluas ke fitur Instagram Live.
Kini, perusahaan mengembangkan fitur donasi untuk keperluan pribadi. Hal ini lantaran banyaknya masyarakat yang berdonasi melalui platform media sosial di bawah naungan Facebook.
Perusahaan induk Instagram itu lebih dulu meluncurkan layanan donasi pada 2015. Per 6 Februari, dana yang terkumpul melalui fitur donasi di Facebook mencapai lebih dari US$ 3 miliar atau sekitar Rp 44 triliun, baik untuk keperluan pribadi maupun nirlaba.
Sejak Januari, orang-orang telah mengumpulkan lebih dari US$ 65 juta atau Rp 953 miliar untuk penanganan pandemi corona dan keadilan rasial secara global di Instagram dan Facebook. Dalam 30 hari terakhir, sumbangan di Instagram melonjak dua kali lipat di AS.
Penulis/Reporter: Cindy Mutia Annur