Namun, “MobiBurn gagal bekerja sama sepenuhnya,” ujar Romero.

MobiBurn menjelaskan, bahwa perusahaan pertama kali menerima surat penghentian dari Facebook pada November 2019. “Sejak itu, kami mencoba bekerja sama dengan Facebook untuk menunjukkan tidak ada data pengguna yang diakses atau disalahgunakan atau ditangani dengan tidak semestinya,” kata perusahaan dikutip dari TechCrunch.

Mereka pun membantah pernyataan telah menolak untuk mengaudit, sebagaimana permintaan Facebook. “Laporan tersebut tidak akurat,” ujar perusahaan.

Tergugat menawarkan kepada Facebook untuk menunjuk firma keamanan internet untuk melakukan audit data forensik atas aktivitas mereka. Biayanya akan ditanggung oleh tergugat.

“Mobiburn dan tergugat lainnya menyesal bahwa tawaran mereka tidak diterima. Oleh karena itu, tidak punya pilihan selain menginstruksikan tim hukum untuk mempersiapkan tanggapan atas klaim Facebook,” kata perusahaan.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur