Dua Strategi Samsung Menggeser Dominasi Ponsel Tiongkok di Indonesia

Donang Wahyu|KATADATA
Counter produk Samsung
18/3/2021, 18.01 WIB

Sebelumnya, meluncurkan Galaxy A02 dan A02s. Galaxy A02 dibanderol Rp 1.449.000. Sedangkan Samsung Galaxy A02s kapasitas RAM 3 GB + 32 GB dijual Rp 1.799.000, sementara RAM 4G + 64 GB seharga Rp 1.999.000.

Dengan kedua strategi tersebut, Samsung berupaya menggeser dominasi perusahaan Tiongkok di Tanah Air. Data Canalys menunjukkan, pangsa pasar Vivo merupakan yang terbesar yakni 25%.

Disusul oleh OPPO 24% dan Xiaomi 15%. Posisi keempat ditempati oleh Realme yang menggeser Samsung dengan pangsa pasar 15%. Jika dijumlahkan, keempat ponsel Tiongkok ini menguasai 79% pangsa pasar di Nusantara.

Setelah digeser Realme, posisi Samsung menjadi kelima dengan pangsa pasar 14%. Samsung juga mengalami penurunan penjualan di Indonesia pada kuartal IV 2020 hingga 45%.

Samsung juga melihat bahwa ponsel berbasis internet generasi kelima atau 5G diminati secara global. “Banyak yang bertanya perihal ketersediaan ponsel 5G. Potensi permintaannya besar," kata Irfan.

Samsung memproduksi beberapa seri ponsel 5G seperti Galaxy A51 dan S10. Di Indonesia, perusahaan baru menghadirkan smartphone 5G untuk pertama kali pada Januari lalu lewat Galaxy S21.

Ponsel 5G menjadi tren di pasar global. Canalys memperkirakan, pengiriman ponsel naik 9,9% yoy pada tahun ini. Salah satu faktor pendorongnya yakni percepatan operasi 5G di beberapa kawasan seperti Amerika Serikat (AS), Eropa Barat, dan Jepang.

Pasar ponsel 5G berdasarkan wilayah (IDC)

Presiden Qualcomm Cristiano Amon mengatakan, penerapan 5G menjadi penyelamat bagi penjualan smartphone pada tahun ini.  "Di tengah pandemi Covid-19, ekosistem perangkat benar-benar berbalik karena beralih ke 5G," ujarnya dikutip dari CNET, akhir tahun lalu (15/12/2020).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan