Produsen ponsel pintar atau smartphone diramal akan semakin gencar meluncurkan produk smartphone berkemampuan jaringan internet generasi kelima atau 5G pada tahun depan. Samsung hingga Xiaomi akan berlomba-lomba membuat fitur penunjang teknologi metaverse.
Peneliti gadget dari Gatorade Lucky Sebastian memperkirakan ponsel 5G tahun depan akan semakin ramai. "Ini didorong oleh para produsen cip (chipset) yang sudah mulai menggunakan modem 5G di dalamnya, untuk menggantikan chipset lama yang 4G only," kata Lucky kepada Katadata.co.id, Senin (27/12).
Banyak produsen smartphone akan mendorong produksi ponsel 5G karena berhasil mendongkrak pemasaran atau marketing. Produsen juga akan semakin gencar membuat ponsel 5G seiring dengan ketersediaan jaringan yang semakin merata.
Ponsel 5G juga akan semakin tersedia untuk kategori harga terjangkau. "Jadi, ponsel 5G terasa lebih murah, karena selama ini 5G baru dimiliki smartphone dari kelas menengah mid-range hingga premium atau flagship," katanya.
Selain tren ponsel 5G yang kian ramai, Lucky juga memperkirakan sejumlah fitur yang menjadi andalan produsen pada tahun depan. Misalnya, fitur kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) pada kamera.
Produsen masih memiliki ruang untuk pengembangan AI pada sisi perangkat keras dan pemanfaatan computational photography. "Fitur ini juga masih menjadi incaran konsumen," katanya.
Tidak hanya pada kamera, AI juga akan menjadi andalan pada kemampuan bermain game (gaming), pengaturan jaringan, hingga penerjemah.
Kemudian, produsen ponsel akan memperbanyak perangkat berkemampuan Internet of Things (IoT). "Ini agar bisa saling terhubung dengan perangkat lain, seperti jam tangan pintar dan kacamata pintar," katanya.
Terakhir, ia memperkirakan akan mulai berkembangnya fitur penunjang metaverse. "Fitur extended reality (XR) akan berkembang lagi, karena tahun depan mulai marak pengembangan teknologi metaverse," ujarnya.
Dikutip dari Livemint, produsen juga akan mulai gencar mengembangkan ponsel lipat tahun depan. "Akan ada beberapa peluncuran ponsel lipat pada 2022," demikian dikutip dari Livemint pada Minggu (26/12).
OPPO misalnya, telah ancang-ancang meluncurkan ponsel lipat sejak akhir tahun ini. Produsen ponsel asal Cina itu mengurus sejumlah paten seperti teknologi lipat yang membuat ponsel fleksibel bergerak ke dalam.
Weibo Leaker Digital Chat Station melaporkan, OPPO juga akan menampilkan layar besar pada ponsel lipatnya. Lebar layar yakni 7,8 inci hingga 8 inci atau lebih besar dibandingkan Samsung Galaxy Z Fold3.
Fujifilm dan Google juga membangun gawai serupa dan menyaingi Samsung. Awalnya, produsen smartphone asal Cina, FlexPai yang menggunakan teknologi layar lipat pada November 2018. Ponsel lipat pertama ini mengusung desain horizontal yang bisa dilipat keluar dan ke dalam.
Kemudian Samsung meluncurkan ponsel lipat pertama pada September 2019. Di pasar Indonesia, Galaxy Z Fold meluncur pada Desember 2019 seharga Rp 30 juta.
Samsung memiliki pangsa pasar dominan pada penjualan ponsel lipat. Berdasarkan data DSCC, Samsung memegang pangsa pasar lebih dari 90% selama 2020. Selain karena teknologi yang tergolong baru, potensi pasar ponsel lipat juga besar.
Berdasarkan data Statista, penjualan ponsel lipat mencapai 1 juta unit pada 2019. Lalu melonjak menjadi delapan juta tahun lalu. Statista memperkirakan, penjualan ponsel lipat 50,1 juta unit pada 2022.