Gojek Akui 2 Mitra Driver Ojol dalam Pengawasan Terkait Virus Corona
Perusahaan penyedia layanan on-demand, Gojek mengakui ada dua mitra pengemudi ojek online yang masuk pengawasan pemerintah terkait virus corona. Keduanya berdomisili di Batam.
Gojek Corporate Affairs Regional Head Sumbagsel Aji Wihardandi mengatakan, satu mitra sudah ditangani oleh Dinas Kesehatan setempat dan tengah menjalani proses karantina. “Satu driver lainnya hingga kini masih menunggu penanganan Dinas Kesehatan lebih lanjut,” katanya kepada Katadata.co.id, Jumat (6/3).
Decacorn Tanah Air itu mengaku sudah menjalankan berbagai upaya antisipasi terkait covid-19 sejak Januari lalu. Upaya itu menjangkau seluruh ekosistem, termasuk mitra pengemudi, penjual, service provider, pelanggan, dan karyawan Gojek.
(Baca: Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Bertambah Jadi 4 Orang)
Perusahaan mengaku rutin menyosialisasikan informasi tentang virus corona, termasuk cara mencegahnya. Informasi itu disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi seperti fitur pemberitahuan di aplikasi (in-app notification), acara tatap muka berkala dengan mitra alias Kopdar, serta membagikan ribuan masker.
Gojek juga melarang karyawan melakukan perjalanan kerja ke luar negeri guna meminimalkan risiko penyebaran virus corona. “Kami siap untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk menyampaikan informasi mengenai antisipasi covid-19,” ujar Aji.
(Baca: Batam Waspada Virus Corona Setelah Temuan Kasus WNA Asal Singapura)
Sepengetahuan perusahaan, langkah pemerintah mengawasi kedua pengemudi ojek online itu terkait warga negara Singapura yang merupakan suspect virus corona. Kedua pengemudi ojek online yang diawasi pemerintah, sempat mengantar asisten rumah tangga (ART) dari WNA tersebut.
Karena itu, keduanya masuk pengawasan terkait virus corona. Namun, belum ada keterangan lebih lanjut terkait positif atau negatif covid-19.
Sebelumnya, pemerintah menyampaikan bahwa warga negara Singapura yang berkunjung ke Batam dan terdeteksi positif virus corona. Sebanyak 33 orang diduga melakukan kontak dengan WNA yang meninggal pada 22 Februari lalu tersebut.
Warga Singapura berinisial AA itu sempat mengalami sakit demam dan kesulitan bernafas, lalu menjalani perawatan di RS BP Batam. Rumah sakit itu merupakan salah satu rujukan untuk menangani virus corona.
(Baca: Efek Virus Corona, Gojek Bagikan Ribuan Masker ke Driver Ojek Online)
Namun, pemerintah sempat menyatakan bahwa hasil tes laboratorium menunjukkan AA negatif corona. Ada beberapa orang yang memiliki kontak langsung dengan AA yakni dokter dan paramedis di sebuah rumah sakit di kota Batam, kerabat serta rekannya.
Pada kesempatan berbeda, Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono meminta pemerintah menyediakan vitamin khusus dan tim medis bergerak untuk pengemudi ojek online. Sebab, profesi ini rentan terpapar penyakit menular seperti virus corona.
Pada siang hari ini, Garda membagikan ratusan masker gratis untuk pengemudi ojek online di shelter stasiun Sudirman, Jakarta. (Baca: Asosiasi Driver Ojol Minta Aplikator Sediakan Masker, Begini Kata Grab)