Pemerintah Tiongkok Sensor Kritik Negatif Soal Corona di Media Sosial

ANTARA FOTO/REUTERS/VLADIMIR MARKOV
Suasana jalan-jalan kosong di Kota Wuhan, China, Senin (3/2/2020), dalam foto yang didapatkan dari media sosial. Pemerintah Tiongkok gencar melakukan sensor di media sosial yang bernada kritik terkait penanganan virus corona.
26/2/2020, 11.02 WIB

Tiongkok sempat menuding Li Wenliang menyebarkan informasi yang menyesatkan karena meminta koleganya dan masyarakat mewaspadai virus corona. Meski demikian, peringatan Li benar-benar terjadi. Sayangnya, Li kemudian meninggal dunia karena wabah virus corona.

(Baca: Wakil Menteri Kesehatan Iran Tertular Virus Corona)

Bahkan, dua jam setelah kematian Li, ada sekitar 2 juta postingan kemarahan yang dihapus dari situs media sosial Tiongkok Weibo. Postingan yang dihapus tersebut menggunakan tagar yang berbunyi 'Saya ingin ada kebebasan berpendapat'.

Pemerintah Tiongkok juga mendapat kritikan keras karena kesalahan penanganan wabah, termasuk dengan menyensor laporan berita tentang situasi di Wuhan, serta  menghapus posting di media sosial yang menggambarkan kondisi yang mengerikan di Kota Wuhan.

Selain itu otoritas Tiongkok telah menindak penggunaan jaringan Virtual Private Network (VPN). Banyak orang di Tiongkok menggunakan VPN untuk mencoba menghindari sensor pemerintah.

Hingga saat ini lebih dari 2.700 orang meninggal karena wabah virus corona, dan 80.200 orang terinfeksi COVID-19 pertama kali terdeteksi di Wuhan, Tiongkok, pada Desember 2019.

(Baca: Wabah Pneumonia Misterius di Tiongkok yang Meresahkan Asia)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan