Airy Budget Travel Insight : Hotel Bujet Masih Diminati Wisatawan

Katadata
Penulis: Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
11/2/2020, 22.24 WIB

Sebanyak 30 persen wisatawan milenial masih gemar backpacking trip. Ini sesuai dengan karakter mereka yang adventurous, dan cenderung menjadikan kegiatan traveling  untuk menghilangkan stres. Selain itu, staycation makin dilirik.  Para milenial yang saat ini berada di posisi manajerial, tekanan profesi bisa mempengaruhi kepenatan. Menginap singkat di tengah kota dirasa membantu mereka rileks. Ini tampak dari sekitar 20 persen milenial yang meminati eskapisme akhir pekan/weekend getaway.    

3 Tipe Traveller Indonesia: Cermat, Terjadwal, Spontan

Airy mengelompokkan gaya berlibur masyarakat Indonesia  dalam tiga tipe. Pertama, wisatawan cermat/meticulous traveller - dengan ciri utama  memesan tiket pesawat empat minggu (bahkan lebih) dari tanggal keberangkatan, dan reservasi kamar hotel 3-4 minggu sebelumnya. Tipe ini bersedia   membandingkan harga kamar dan hotel secara detail demi menemukan harga terbaik, bahkan rela menunggu promosi. Mereka juga sudah menyusun rencana perjalanan liburan secara komplet. Meticulous traveller biasanya  memprioritaskan waktu berwisata bersama keluarga.

Kedua, wisatawan terjadwal/scheduled traveller; membuat perencanaan perjalanan 1-2 pekan sebelum bepergian.  Tipe ini  mengutamakan reservasi akomodasi terlebih dahulu, baru  memilih moda transportasi. Sedangkan untuk periode bepergian yang panjang, mereka mengutamakan moda transportasinya dulu, lalu hotel. Dari segi komposisi, traveller tipe ini terdiri atas 60 persen laki-laki dan 40 persen perempuan, dan  berwisata bersama teman.

 

Ketiga, wisatawan spontan/spontaneous traveller (mayoritas pria, 70 persen) – yang seringkali bepergian tanpa ada perencanaan khusus.  Terkesan impulsif bergantung pada momen dan lingkungan di sekitar mereka. Tipe ini biasanya memesan akomodasi inap sehari sebelum keberangkatan, dan tidak memiliki rancangan perjalanan sama sekali. Spontaneous traveller cenderung memilih staycation dan bepergian sendiri.

 

2020, Slow Travelling Mulai Populer

Menyorot tren bepergian 2020, Airy memprediksi bahwa traveller Indonesia bersedia menghabiskan waktu bepergian yang lebih panjang, atau slow traveller. “Masyarakat Indonesia menyadari bahwa travelling bukan lagi untuk memenuhi bucket list berwisata saja. Namun, lebih dari itu, menjadi momen penyegaran diri dan quality time bersama orang-orang terdekat,” terang Ika. Mereka, jelas Ika, meminati destinasi wisata yang lebih sepi, ingin mengeksplorasi tempat-tempat yang tidak banyak diketahui publik. Itu sebab, aktivitas road trip  akan tumbuh, dan kereta akan menjadi moda yang makin banyak dipilih untuk berwisata khususnya di Pulau Jawa. Ini senada dengan temuan Booking.com, bahwa 51 persen traveller mengaku mau berganti tujuan wisatanya ke lokasi yang lebih tidak terkenal

Halaman:
Reporter: Tim Publikasi Katadata