Gojek Dapat Tambahan Modal dari AIA Financial

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, helm Gojek logo baru di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat (29/7). Gojek menggumumkan perolehan tambahan modal dari AIA Financial.
Penulis: Desy Setyowati
18/9/2019, 21.22 WIB

Gojek mengumumkan perolehan tambahan modal dari PT AIA Financial. Investasi itu merupakan bagian dari putaran pendanaan Seri F yang tengah digalang decacorn Tanah Air tersebut.

Hanya, Gojek enggan menyebutkan besaran dana segar yang diperoleh dari anak usaha AIA Group Limited tersebut. “Bergabungnya AIA Indonesia akan semakin mengukuhkan langkah Gojek untuk menghadirkan lebih banyak lagi perubahan-perubahan positif,” kata Co-Founder Gojek Kevin Aluwi dalam siaran pers, Rabu (18/9).

Selain itu, Gojek dan AIA Financial menjalin kerja sama strategis. Namun, Kevin tidak merinci kolaborasi dengan perusahaan yang juga dikenal sebagai AIA Indonesia itu.

Ia hanya mengatakan bahwa kerja sama strategis ini akan mendorong Gojek dan AIA untuk mengembangkan platform, produk serta layanan yang lebih bermanfaat lagi bagi konsumen di Indonesia. Apalagi, aplikasi Gojek sudah diunduh lebih dari 155 juta kali di Asia Tenggara.

(Baca: Babak Baru Pertarungan Gojek dan Grab di Tiga Layanan)

Sebagai bagian dari kerja sama ini, AIA Indonesia akan menjadi pilar penting dalam strategi layanan keuangan Gojek. Di antaranya menyediakan solusi asuransi jiwa, asuransi kesehatan, serta produk wellness bagi para pengguna, mitra pengemudi, serta pedagang yang tergabung di ekosistem Gojek di Indonesia.

Gojek dan AIA akan merancang dan mengembangkan penawaran produk wellness dari Grup AIA. Kevin mengatakan, kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait asuransi jiwa dan kesehatan.

“AIA merupakan mitra penting bagi perwujudan misi kami dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” kata dia. Ia optimistis, kombinasi antara pengetahuan Gojek terkait konsumen dan keahlian AIA di bidang asuransi akan memberikan nilai tambah bagi konsumen.

Presiden Direktur AIA Indonesia Sainthan Satyamoorthy menambahkan, kerja sama dan investasi ini membuka peluang baru yang unik bagi perusahaan, konsumen, dan distributor. “Melalui kerja sama strategis ini, kami akan dapat menggabungkan berbagai produk dan layanan untuk mengembangkan cara inovatif yang lebih tepat sasaran,” katanya.

(Baca: Gojek Cari Modal Rp 28,4 Triliun untuk Perkuat GoFood dan GoPay)

Sebelumnya, Presiden Gojek Grup Andre Soelistyo mengatakan bahwa perusahaannya tengah mengumpulkan pendanaan US$ 2 miliar atau sekitar Rp 28,4 triliun, yang ditarget tercapai sebelum akhir tahun ini. Decacorn Tanah Air ini ingin memperkuat layanan pembayaran atau GoPay dan pesan-antar makanan atau GoFood.

Andre mengatakan bahwa perusahaannya didukung oleh Google dan Tencent Holdings Ltd. “Gojek mengembangkan bisnis internasional dengan cepat, dari nol setelah mendirikan ‘toko’ di negara seperti Singapura dan Vietnam hanya sembilan bulan sebelumnya,” demikian dikutip dari Bloomberg, beberapa waktu lalu (5/9).

Decacorn Indonesia tersebut telah mengumpulkan pendanaan sekitar US$ 1 miliar dari Tencent dan lainnya pada awal tahun ini. Beberapa investor Gojek di antaranya Visa Inc., Siam Commercial Bank Plc., Mitsubishi Motors Corp, Mitsubishi Corp dan Mitsubishi UFJ Lease & Finance Co.

Perusahaan e-commerce asal Amerika Serikat (AS), Amazon pun kabarnya bakal membeli saham Gojek. Namun, Andre enggan berkomentar banyak perihal kabar tersebut.

(Baca: Amazon Dikabarkan Bakal Beli Saham Gojek)