Startup di bidang kecantikan Social Bella Indonesia (Sociolla) mendapatkan pendanaan seri D sebesar US$ 40 juta atau setara Rp 560 miliar. Pendanaan ini dipimpin oleh EV Growth dan Temasek. Selain itu, terdapat investor baru yakni EDBI, Pavilion Capital, dan Jungle Ventures. Pendanaan tersebut bakal digunakan Sociolla untuk merekrut sumber daya manusia dan mengembangkan teknologi untuk peningkatan layanan.
Co-Founder dan Presiden Sociolla Christopher Madiam optimistis, dengan dukungan dari para investor -- termasuk EV Growth yang memiliki jaringan kuat dan temasek yang berpengalaman panjang dalam investasi -- perusahaan bisa menjangkau pasar yang lebih luas. "Dan mendorong pertumbuhan industri beauty-tech di Indonesia," ujar dia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (2/9).
Ia menjelaskan, Sociolla memiliki tiga unit bisnis saat ini, yakni di bidang e-commerce (Sociolla.com), media (SOCO dan Beauty Journal), serta brand development. Seluruh bisnis berjalan secara parelel, sehingga tidak ada unit bisnis yang diunggulkan. "Tapi memang bisnis e-commerce kami sudah berjalan sejak empat tahun, jadi itu yang menjadi kontributor utama kami,” ujarnya.
(Baca: Kisah Startup Gagal yang Membuat Temasek hingga Murdoch Merugi )
Ke depan, ia mengatakan, perusahaan ingin fokus mengembangkan teknologi untuk bisa memberikan rekomendasi produk yang lebih akurat bagi para pelanggannya. Selain itu, perusahaan ingin mengembangkan fitur interaksi di SOCO agar platfrom tersebut bisa menjadi superapp di bidang kecantikan.
Perusahaan menargetkan bisa merangkul 100 juta pengguna (unique visitors) ke dalam ekosistem SOCO, Sociolla.com dan Beauty Journal pada 2021. Sedangkan saat ini, ada lebih dari 20,2 juta pengunjung untuk ketiga platform tersebut. Pengguna bulanan aktif (monthly unique visitors) sekitar 5-7 juta dan pengguna yang telah teregistrasi sekitar 1,2 juta orang.
(Baca: Fesyen Lokal This Is April Akan Ekspansi ke Brunei dan Singapura)
Co-Founder dan CEO Sociolla John Rasjid mengatakan, pengembangan teknologi merupakan kunci utama untuk mendorong pertumbuhan industri kecantikan di lndonesia. "Jadi kami akan berinvestasi lebih untuk membangun aset digital kami, yaitu SOCO, dengan memfokuskan pada peningkatan kualitas user experience," ujarnya.
Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan, perusahaan telah mendukung Sociolla sejak 2015 melalui pendanaan awal (seedfunding). Sejak saat itu, perusahaan melihat kesiapan dan kemampuan Sociolla dalam memimpin industri kecantikan di Indonesia, khususnya lewat beragam inovasi yang mereka lakukan untuk menghadirkan produk dan pengalaman berbelanja yang berbeda.
(Baca: Sephora Temukan Kebocoran Data Penggunanya di Delapan Negara)
Ia menilai, industri kecantikan dan perawatan diri berkembang begitu pesat di Indonesia dan menarik perhatian banyak investor. Laporan e-Conomy yang dikeluarkan Google dan Temasek tahun 2018 menunjukkan, dalam tiga tahun terakhir sektor e-commerce merupakan sektor yang tumbuh paling dinamis di Asia Tenggara dengan pertumbuhan lebih dari 4 kali sejak 2015. Lebih dari itu, pasar e-commerce lokal pun tumbuh paling cepat dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya, dengan kurang lebih 50% yang dibelanjakan berasal dari Indonesia, dengan total nilai US$ 12 miliar.
(Baca: Geser Bill Gates, Ini Profil Bernard Arnault Orang Terkaya Ke-2 Dunia)
Sebelumnya, Sociolla menutup pendanaan seri C yang dipimpin oleh EV Growth, joint venture dari East Ventures, SMDV, dan Yahoo!. Japan Capital. lstyle Inc., perusahaan beauty-tech yang terdaftar secara publik di Jepang, dan UOB Ventures juga berpartisipasi dalam pendanaan seri C pada 2018 lalu.