Bos Taksi Malaysia Minta Maaf, Ratusan Ojek Online Tetap ke Kedubes

Gojek
Bos Taksi Malaysia sudah meminta maaf. Namun, ratusan pengemudi ojek online akan tetap menyambangi Kedubes Malaysia besok.
Penulis: Desy Setyowati
29/8/2019, 10.26 WIB

CEO Big Blue Taxi Datuk Shamsubahrin Ismail meminta maaf karena menyebut Indonesia negara miskin dan menolak kehadiran Gojek. Meski begitu, ratusan pengemudi ojek online tetap akan mendatangi Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia besok (30/8).

Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono mengatakan, anggotanya akan tetap mendatangi Kedubes Malaysia pada pukul 14.00 WIB, besok (30/8). “Hal ini telah kami laporkan resmi ke Polda Metro Jaya bahwa kami akan konferensi pers bersama pihak Kedubes Malaysia,” kata dia dalam pernyataan resminya kepada Katadata.co.id, Kamis (29/8).

Igun menyampaikan,  konferensi pers itu hanya terkait pernyataan sikap perwakilan pengemudi ojek online dalam merespons permintaan maaf Bos Taksi Malaysia, Shamsubahrin Ismail. Karena itu, para pengemudi tidak melakukan unjuk rasa.

“Massa akan kami kurangi. Mungkin hanya puluhan atau ratusan pengemudi saja, karena mereka sudah meminta maaf secara terbuka, sudah penuhi tuntutan kami,” kata Igun.

(Baca: Gojek ‘Dihina’ di Malaysia, 10 Ribu Ojek Online Demo Akhir Pekan Ini)

Shamsubahrin menyampaikan permintaan maafnya kepada seluruh masyarakat dan pengemudi ojek online Indonesia, kemarin (28/8). Mengutip dari Malay Mail, ia mengklaim alasan dia menyebut Indonesia miskin setelah membaca berita soal kondisi ekonomi Tanah Air.

 "Indonesia berada dalam hati saya, orang Indonesia di hati saya," katanya dikutip dari Malay Mail, kemarin (28/8). Hal ini ia sampaikan secara terbuka melalui konferensi pers di Malaysia.



Dia mengaku bahwa media sosial dan WhatsApp miliknya dibanjiri protes terkait pernyataannya yang menuai kritik, terutama di Indonesia. "Saya mendapat banyak pesan teks langsung ke ponsel saya dari orang Indonesia, dan juga pengendara Gojek. Saya juga masuk dalam grup(WhatsApp) pengendara Gojek Indonesia nasional,” katanya.

(Baca: Gojek Tanggapi Rencana Unjuk Rasa Ojek Online di Kedubes Malaysia)

Karena itu, ia menyampaikan permintaan maaf dan mengakui bahwa pernyataannya yang menyebut Indonesia sebagai negara miskin adalah salah. “Saya meminta maaf atas kesalahan dalam pernyataan saya, menyebut Indonesia sebagai orang miskin, berdasarkan laporan yang saya terima,” kata dia.

Adapun sekitar 10 ribu pengemudi ojek online berencana unjuk rasa di Kedubes Malaysia siang besok. Namun, karena Shamsubahrin sudah menyampaikan permohonan maaf, maka aksi demo itu dibatalkan. Hanya, perwakilan pengemudi tetap akan menyampaikan sikap atas permintaan maaf tersebut.

(Baca: Gojek Dihina di Malaysia, Rudiantara: Kami Saja Menerima Grab)

Reporter: Desy Setyowati