Perusahaan layanan on demand Grab mengumumkan keterlibatannya dalam pendanaan Seri A marketplace mobilitas global berbasis di London, Splyt Technologies, sebesar US$ 8 juta atau sekitar Rp 112 miliar. Pendanaan ini ditujukan untuk mempercepat ekspansi Splyt ke negara-negara baru, meningkatkan kapabilitas teknologi, dan memperkuat jaringannya di industri transportasi darat
Putaran pendanaan itu disebut sebagai pendanaan Seri A terbesar Splyt. Total pendanaan yang berhasil dikumpulkannya mencapai lebih dari US$ 14 juta atau sekitar Rp 196 miliar. Selain itu, Grab dan Splyt juga akan bekerja sama untuk memberikan pelanggan Grab akses ke berbagai pilihan ride-hailing di belahan dunia manapun.
Ditargetkan rampung tahun depan, tahap kedua kerja sama ini akan mengintegrasikan jaringan global mitra mobilitas Splyt dan Grab ke dalam aplikasi Grab. Chief Technology Officer for Transport at Grab Mark Porter mengatakan, kerja sama ini akan memberikan pilihan yang beragam bagi masyarakat Asia Tenggara yang kerap bepergian dan berwisata di seluruh dunia.
“Mereka dapat menjelajahi Asia Tenggara dengan berbagai pilihan transportasi yang aman dan efisien,” ujar Mark seperti dikutip dalam situs resmi Grab, Selasa (25/6). Ia melanjutkan, pengguna dapat memilih kendaraan mobil, motor, atau bahkan moda transportasi lokal seperti TukTuk dan Bajaj.
(Baca: Penumpang dan Mitra Grab Tanggapi Beragam Denda Pembatalan Order)
Menurut analisis Global Data, pada 2018 negara-negara di Asia Tenggara menerima kunjungan dari 130 juta wisatawan internasional setiap tahunnya. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat hingga 155 juta wisatawan pada tahun 2022. Sehingga, kolaborasi ini menjadi hal yang potensial bagi bisnis mereka.
CEO Splyt Philipp Mintchin mengatakan, perusahaannya telah menghadirkan penyedia dan platform untuk memberikan pelanggannya pilihan transportasi kelas dunia di lebih dari seribu kota. "Kemitraan kami dengan Grab didorong oleh visi bersama untuk menawarkan mobilitas tanpa batas bagi wisatawan mancanegara,” ujar Philipp.
Dengan kerja sama ini, wisatawan internasional dapat memesan kendaraan Grab di 336 kota di 8 negara Asia Tenggara melalui aplikasi pilihan mereka. Pelanggan Ctrip dan AliPay yang berkunjung ke Asia Tenggara pun kini sudah dapat memesan kendaraan Grab melalui aplikasi mereka, serta melalui layanan yang didukung oleh Splyt.
(Baca: Grab Pacu Pengembangan 10 Startup, Mayoritas dari Indonesia)
Wisatawan pun tetap dapat menggunakan aplikasinya dengan bahasa pilihan mereka, bahkan membayar dalam mata uang lokal mereka. Selain itu, Grab juga berencana untuk menambah fitur seperti tips perjalanan dalam aplikasi, ulasan restoran, dan rekomendasi objek wisata, untuk menawarkan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi penggunanya.