Grab Pacu Pengembangan 10 Startup, Mayoritas dari Indonesia

Cindy Mutia Annur
18 Juni 2019, 09:32
Grab menggelar program akselerasi startup, Grab Venture Velocity (GVV) Angkatan II.
Grab
Grab menggelar program akselerasi startup, Grab Venture Velocity (GVV) Angkatan II.

Perusahaan penyedia layanan on demand Grab menggelar program akselerasi startup, Grab Venture Velocity (GVV) Angkatan II. Dari 10 perusahaan rintisan, tujuh di antaranya berasal dari Indonesia.

Startup nasional yang diakselerasi yakni Eragano, PergiUmroh, Porter, Sayurbox, Tanihub, Tamasia, dan Qoala. Dua perusahaan lainnya berasal dari Singapura, yakni Treedots dan Glife. Sisanya, yaitu MyCash Online dari Malaysia.

Empat startup yang diakselerasi melalui program ini bergerak di sektor pertanian, yakni Eragano, Sayurbox, Tanihub, dan Glife. “Kami yakin dampak sosialnya akan sangat besar (kalau startup ini kami akselerasi),” kata President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata di Jakarta, Senin (17/6) malam.

(Baca: Grab Buka Pendanaan Tahap Kedua Bagi Startup Pertanian dan UMKM)

Grab mengangkat tema memberdayakan pengusaha mikro di Asia Tenggara. Tema besar ini, menurut Ridzki sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia yang ingin mengembangkan sektor agritech.

Selain itu, Grab melihat potensi sektor pertanian di Indonesia sangat besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 35 juta penduduk Indonesia yang bekerja di sektor tersebut pada tahun lalu. Ia berharap, program akselerasi tersebut berdampak setidaknya bagi 30 ribu petani di Indonesia dan Singapura.

Ridzki menambahkan, 10 startup tersebut diseleksi dari total 150 yang mendaftar di Asia Tenggara. “Para anak muda ini bukan hanya potensial, tetapi mereka benar-benar punya aksi yang nyata, apalagi mayoritas dari Indonesia,” kata dia.

(Baca: Tiga Startup Indonesia Masuk Program Pembinaan Grab Ventures)

Nantinya, 10 startup terpilih tersebut akan mengikuti pelatihan selama 16 minggu bersama GVV di Digital Hub BSD City, Tangerang. Grab akan menyeleksi startup yang dianggap layak untuk berkolaborasi dengan platformnya dan mendapat pendanaan.

Pendanaan dan kemitraan komersial ini menjadi program pembeda dibanding GVV angkatan pertama, yang hanya terintegrasi dengan Grab. Startup yang masuk GVV angkatan kedua juga akan menguji proyek awal mereka melalui aplikasi Grab, seperti GrabFood atau jaringan agen Kudo.

(Baca: Grab Siapkan Rp 3 Triliun untuk Investasi ke Startup)

Secara rinci, Eragano mengembangkan platform digital yang menawarkan dukungan komprehensif bagi petani dan mengoptimalkan operasional pertanian. Lalu, Tanihub memperluas pasar petani melalui platform digital. Sayurbox dan GLife juga menawarkan solusi serupa, yakni memotong rantai distribusi di sektor pertanian.

Sedangkan Porter bergerak di bidang logistik. Lalu,  MyCash menawarkan layanan finansial bagi para migran yang tidak punya akses terhadap kartu kredit lokal dan perbankan online. Platform Treedots menyediakan solusi online bagi bisnis untuk mengurangi pemborosan produk dan persediaan yang tidak terjual.

Qoala adalah startup mikro asuransi melalui platform digital. Kemudian, PergiUmroh menyediakan layanan perjalanan secara online. Lalu, Tamasia menawarkan layanan membeli emas secara online.

(Baca: Gaet UI, Grab Kembangkan Startup Bidang Teknologi, Medis, dan Sosial)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...