WhatsApp membatasi pesan terusan menjadi hanya lima kali di Indonesia mulai pekan ini. Langkah ini ditempuh guna meminimalkan penyalahgunaan WhatsApp untuk menyebarkan hoaks.
Head of Public Affairs WhatsApp Carl Woog menyampaikan, kebijakan ini sudah terlihat jika pengguna memperbaharui aplikasinya. "Akan berlaku segera," ujar dia saat diskusi bertajuk 'Pemuda Memilih' di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (21/1).
WhatsApp Election Integrity Efforts Victoria Grand menambahkan, awalnya, batasan lima kali pesan terusan ini berlaku di India saja. Sementara di negara lainnya, termasuk Indonesia, pesan terusan dibatasi hingga 20 kali.
Namun, setelah pertimbangan matang, WhatsApp menyeragamkan batasan menjadi lima kali pesan terusan di seluruh dunia. "Kami sudah berdiskusi dengan beberapa pemangku kepentingan termasuk Menteri Komunikasi san Informatika (Kominfo) Rudiantara," ujarnya.
(Baca: Kominfo Terima 500 Ribu Aduan Konten Negatif di Twitter)
Pengguna bisa menemukan label pesan terusan saat menggunakan WhatsApp. Dengan begitu, pengguna akan mengetahui jika pesan yang diterimanya tidak dibuat sendiri oleh pengirim, melainkan terusan dari pengguna lain.
Selain itu, jika pesan terusan yang Anda terima itu ternyata merupakan terusan kelima kalinya, maka Anda tidak bisa meneruskannya ke akun lain. Kecuali, Anda mengetik ulang pesan tersebut lalu mengirimkannya.
Langkah ini ditempuh untuk mengurangi distribusi pesan berisi informasi yang salah (hoaks). "Alasannya jelas, supaya Anda tidak mendapat pesan yang tidak diinginkan dan mempersulit orang yang tidak bertanggung jawab (mengirim pesan negatif)," kata Victoria.
Tak hanya itu, WhatsApp juga mengembangkan teknologi berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) guna mengidentifikasi akun yang menyebar pesan negatif (spam), sama seperti Facebook. Teknologi ini mengidentifikasi perilaku abnormal, lalu membekukan akun tersebut.
(Baca: Fitur Baru WhatsApp, dari QR Code hingga Panggilan Grup)
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara pun menyatakan bahwa pembicaraan tentang rencana pembatasan pesan terusan dengan WhatsApp telah dilakukan sejak September 2018 lalu. “Ini akan efektif mulai besok,” ujarnya.
Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengguna WhatsApp terbanyak di dunia. Memasuki tahun politik, Indonesia pun menjadi prioritas bagi WhatsApp dan Facebook sebagai induk usahanya untuk membendung sebaran konten negatif. “Kami apresiasi langkah tersebut,” kata Rudiantara.