Traveloka Dikabarkan Akuisisi Pegipegi Lewat SPV di Singapura

Dok. Pribadi
CEO Traveloka Ferry Unardi
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
18/12/2018, 09.14 WIB

Kemudian, mantan pegawai Traveloka, Rahganda juga bekerja di Mytour Vietnam. Rahganda menjabat sebagai tim pemasaran MyTour sejak Juni 2018. Sebelumnya, ia menjabat digital matketing Traveloka sejak Agustus 2016 hingga Juni 2018.

Secara rinci, laporan Recruit Holdings menyebutkan bahwa penjualan bersih TravelBook sebesar 37,2 juta Peso Filipina dan masih mencatatkan rugi 135,6 juta Peso Filipina pada 2016.

Sementara penjualan bersih Pegipegi sebesar Rp 424,64 miliar, sehingga menghasilkan untung Rp 2,31 miliar di 2016. Lalu penjualan bersih MyTour 128,5 miliar Dong Vietnam dan masih rugi 49,3 miliar Dong Vietnam di 2016.

(Baca: Perang Diskon Traveloka dan Tiket.com Jelang Liburan Akhir Tahun)

Adapun Recruit Holdings memutuskan untuk menjual ketiga bisnis perjalanan secara online (Online Travel Agent/OTA), karena pasarnya kompetitif. Recruit Holdings pun fokus ke bisnis intinya, yakni mengembangkan produk SaaS tenaga kerja. Untuk itu, mereka mengakuisisi portal pencarian kerja terkemuka asal Amerika Serikat (AS) Glassdoor.

Sementara Traveloka dikabarkan sedang menjajaki putaran pendanaan baru. "Awal bulan lalu (September), mereka dalam pembicaraan untuk putaran pendanaan baru yang akan menggandakan valuasinya menjadi US$ 4,1 miliar (atau setara Rp 61,5 triliun)," demikian dikutip dari The Information, (29/10).

Hanya, Traveloka enggan memberi tanggapan seputar kabar yang beredar. "Kami tidak bisa berkomentar terhadap rumor atau spekulasi di market," demikian kata PR Manager Traveloka Busyra Oryza.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati