PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Go-Jek menjalin kerja sama strategis dengan Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama di Bandung, Jawa Barat. Lewat kolaborasi ini, Go-Jek membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan untuk beralih ke digital melalui program Go-Jek wirausaha.

Di sini, Go-Jek memberikan pelatihan berbisnis kepada pelaku UMKM. Program tersebut untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan membangun bisnis. Materi yang diajarkan mulai dari perencanaan bisnis hingga pengelolaan keuangan yang baik sebagai fundamental membangun bisnis.

Tim dari Go-Jek hadir untuk memberikan pelatihan kepada UMKM. “Muslimat NU berpotensi besar menciptakan ekonomi umat berbasis digital di Indonesia,” kata Chief Corporate Affairs Go-Jek Nila Marita dalam siaran resmi yang diterima Katadata.co.id, kemarin (15/11).

Go-Jek memulai program ini sejak awal 2018. Hingga saat ini, tercatat lebih dari 500 UMKM di Jawa Barat dan Jawa Tengah yang mendapatkan pelatihan. (Baca juga: Go-Jek gandeng DBS untuk Bawa Go-Pay ke Asia Tenggara ).

Dalam program ini, UMKM binaan Muslimat NU dapat mendaftarkan usahanya ke dalam platform Go-Pay. Nila mengatakan, pembayaran non-tunai merupakan langkah awal bagi UMKM untuk mendapat akses layanan keuangan. Transaksinya akan tercatat di Go-Pay yang bisa menjadi basis data bagi UMKM untuk meminjam ke perbankan.

Selain itu, pembayaran non-tunai akan memudahkan konsumen dalam bertransaksi. “Kami melihat tantangan yang dihadapi banyak orang, termasuk para ibu anggota Muslimat NU yang ingin memulai usaha, adalah memetakan peluang bisnis dan membekali diri dengan kemampuan dasar memulai usaha,” kata dia.

Melalui program ini pula UMKM binaan Muslimat NU bisa bergabung ke platform Go-Food. “Hal ini menjadi nilai tambah agar para pelaku UMKM bisa langsung memasarkan, menjual, dan mengembangkan usahanya secara digital,” kata Nila.

Head of Corporate Affairs Go-Pay Winny Triswandhani menambahkan, kerja sama ini merupakan bagian untuk mempercepat inklusi keuangan di Indonesia. “Kami sebagai akselerator ekonomi digital ingin menerapkan pembayaran non-tunai di setiap kegiatan Muslimat NU agar dapat meningkatkan produktivitas para anggotanya," kata dia.

Ia menambahkan, bahwa Go-Pay juga mempermudah anggota NU bersedekah dan infaq secara digital di Majlis Taklim Muslimat NU. Pembayaran tenaga pengajar di institusi pendidikan NU dan proses distribusi simpan pinjam di  koperasi Muslimat NU pun bisa melalui Go-Pay.

Ia berharap, Go-Pay bisa mempermudah kehidupan sehari ekosistem di NU  “Kehadiran Go-Pay di ekosistem NU diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan anggota dan UMKM binaan Muslimat NU terhadap layanan jasa keuangan,” ujarnya. (Baca juga: Persaingan Sengit Grab dan Go-Jek Bangun Aplikasi Super).

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kerja sama dengan Go-Jek ini. “Muslimat NU ingin menjawab salah satu tantangan saat ini yaitu mengenai penguatan ekonomi digital,” ujar Perempuan yang juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur tersebut.

Oleh karenanya, ia mendorong anggota Muslimat NU, santri, dan orang-orang yang ada di lingkungan NU untuk beradaptasi dengan ekonomi digital, transaksi non-tunai dan pemanfaatan teknologi. Dia berharap digitalisasi ini bisa diaplikasikan di setiap kegiatan anggota Muslimat NU, santri dan pihak di lingkungan NU,” ujarnya.